TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia pada September 2016. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, dibandingkan Agustus lalu, jumlah kunjungan wisman turun 2,45 persen.
"Namun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya atau September 2015, kunjungan wisman ke Indonesia naik 9,4 persen, yaitu dari 920.128 kunjungan menjadi 1.006.653 kunjungan," kata Suhariyanto dalam konferensi persnya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 1 November 2016.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman yang melalui 19 pintu utama mencapai 946.437 kunjungan yang terdiri dari 922.608 kunjungan wisman reguler dan 23.829 wisman khusus. "Adapun jumlah kunjungan wisman di luar 19 pintu utama mencapai 60.216 kunjungan," ujar Suhariyanto.
Secara kumulatif pada Januari-September, jumlah kunjungan wisman mencapai 8.362.963 kunjungan atau naik 8,51 persen dibandingkan periode yang sama pada 2015 lalu. Wisman yang melalui 19 pintu utama mencapai 7.772.872 kunjungan. Sementara itu, wisman di luar 19 pintu utama mencapai 590.091 kunjungan.
Berdasarkan data BPS, jumlah wisman terbesar masuk melalui Bandara Ngurah Rai, yakni mencapai 442.304 kunjungan atau naik 1 persen dibandingkan Agustus lalu. Sementara itu, jumlah wisman terbesar lainnya masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan 229.964 kunjungan dan Bandara Batam dengan 115.052 kunjungan.
Berdasarkan kebangsaan, dari 1.006.653 kunjungan pada September, wisman berkebangsaan Cina mendominasi kunjungan ke Indonesia, yakni mencapai 12,92 persen. Sementara itu, wisman dari Singapura mencapai 12,71 persen, Malaysia 12,15 persen, Australia 11,97 persen, dan Jepang 5,08 persen.
Suhariyanto berujar, kunjungan wisman pada September turun dibandingkan kunjungan wisman pada Agustus karena terdapat penurunan kunjungan wisman dari Eropa dan negara-negara Timur Tengah. "Wisman dari Prancis turun 36 persen," kata Suhariyanto menambahkan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI