TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Benny Siswanto mengatakan Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan industri keuangan syariah yang menjanjikan.
Dilihat dari aspek perbankan, dia menyebut, pangsa aset perbankan syariah di Jawa Timur hingga Juli 2016 mencapai 4,5 persen hingga 4,8 persen dari total aset perbankan. Sedangkan total pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah di Jawa Timur telah mencapai Rp 24,3 triliun, dengan komposisi penyaluran kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 26 persen.
Meski tampak menjanjikan, Benny menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi. Kredit oleh perbankan syariah dinilai masih cukup mahal oleh UMKM. “Perlu ada sosialisasi dan edukasi agar UMKM terdorong untuk terlibat dalam ekonomi syariah,” kata Benny seusai jumpa pers Festival Ekonomi Syariah Indonesia alias ISEF 2016 di Grand City Surabaya, Kamis, 27 Oktober 2016.
Benny menuturkan, pertumbuhan pengguna jasa keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia perlu intervensi dari pemerintah pusat. Salah satunya regulasi khusus.
"Intervensi itu bisa berupa aturan pemberian gaji para PNS atau pegawai melalui bank syariah, sehingga akan terjadi peningkatan ekonomi syariah," tuturnya.
Langkah itu pernah ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan penggunaan sektor perbankan dan jasa keuangan konvensional. Kala itu, pemerintah mewajibkan penyaluran gaji PNS melalui bank BUMN atau BUMD.
Di wilayah Jawa Timur, Bank Indonesia mempromosikan ekonomi syariah dengan meluncurkan Satuan Tugas Akselerasi Ekonomi Syariah (Satu Akses). Satuan tugas tersebut bertujuan mewujudkan ekonomi syariah sesuai dengan peta jalan atau road map Bank Indonesia pusat, sekaligus melakukan edukasi syariah.
Satuan tugas ini dibentuk sejak setahun lalu. "Artinya, ini adalah bagian dari legal process, jadi kini tinggal menyusun program kerjanya yang sesuai dengan road map," kata Benny.
Selain itu, satuan tugas tersebut menyinergikan dan mengkonsolidasikan antarpihak agar bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah di Jawa Timur. "Jawa Timur telah ditunjuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia," ujarnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA