TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Gas Industri Tbk, perusahaan di bawah Samator Group milik Keluarga Harsono, hari ini resmi melantai di Bursa Efek dengan kode saham AGII. Komisaris utama AGII Arif Harsono mengatakan potensi bisnis di bidang industri gas sangat menjanjikan. Hal Itulah yang menyebabkan pihaknya pada 2014 lalu bergabung dengan grup Samator.
"Kami percaya dengan produk kami, gas industri adalah produk yang invisible tapi menjadi terpercaya di dunia, dan menjadikan gas industri layaknya permata negara," ujar Arif Harsono di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 28 September 2016.
Aneka gas sebelumnya telah melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 25 persen saham perusahaannya atau setara dengan 766,66 juta lembar saham ke lantai bursa, dengan nilai nominal Rp 500 dan harga per lembar saham Rp 1.100. Berarti, dari hasil IPO ini persero meraup dana sekitar Rp 843,3 miliar.
Rencananya, 40 persen dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk belanja modal, dalam rangka penambahan sumur gas (gas plant), stasiun pengisian (filling station), peremajaan pabrik, serta peningkatan sarana dan prasarana distribusi. Sebanyak 40 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman perseroan dan sisanya 20 persen untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan guna mendukung kinerja operasional perseroan dan entitas anak perusahaan.
Adapun perusahaan yang menjadi penjamin pelaksana emisi efek untuk Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) Saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) dilakukan oleh PT RHB Securities Indonesia (DR), PT DBS Vickers Securities Indonesia (DP), dan PT Mandiri Sekuritas (CC) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Aneka Gas merupakan perusahaan gas industri yang bermain dari sektor hulu hingga hilir seperti di sektor manufaktur, rumah sakit, pertanian, dan makanan, hingga saat ini mereka telah menguasai 30 persen dari pangsa pasar industri gas nasional. Jaringan distribusinya mencakup, antara lain, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Bali, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo. Juga mencakup Aceh, Riau, DKI Jakarta, Sumatra Utara, dan Batam.
Produk yang disediakan perseroan antara lain gas udara (oksigen, nitrogen, argon), gas campuran, gas sintetis, gas khusus, gas campuran, dan bahan bakar gas. Bahkan, untuk konsumen ritel, Samator Group punya produk oksigen murni dalam kemasan kaleng bermerek Oxycan.
Sejak 1916, perusahaan ini berdiri sebagai perusahaan gas industri pertama di Indonesia yang dimiliki pemerintahan Belanda. Pada 1971 pemerintah sempat memiliki perusahaan tersebut melalui pembentukan PN Zatas dan PN Asam Arang. Baru pada 1998 pemerintah Indonesia menjual seluruh kepemilikannya di Aneka Gas dan mengubah statusnya menjadi perusahaan penanaman modal asing.Total aset yang dimiliki hingga saat ini Rp 5 triliun.
Per 31 Maret 2016, perseroan memiliki 44 pabrik tersebar di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi dan lebih dari 80 filling stations yang berada di 22 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya Aneka Gas telah melakukan masa penawaran dari 19-22 September 2016. Masa penjatahan 26 September 2016, hingga akhirnya hari ini saham Aneka Gas resmi diperdagangkan di Bursa Efek.
DESTRIANITA