Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dongkrak Harga Beras, Petani Demak Tanam Padi Hitam

Editor

Zed abidien

image-gnews
Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi tanaman padi. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Demak - Sejumlah petani di Kabupaten Demak membuat varietas padi unggulan untuk meningkatkan kualitas beras yang diproduksi. Padi kualitas unggulan itu dinilai mampu menaikkan nilai tawar karena beras yang diproduksi dibeli dengan harga tinggi.

“Kami produksi beras hitam, merah, dan beras Jepang. Harga jualnya lebih tinggi di atas Rp20 ribu per kilo,” kata Hery Sugiartono, petani dari Kelompok Tani Sri Rahayu dan Gabungan Kelompok Tani Melati Mandiri, Desa Mlatiharjo Kecamatan, Gajah, Kabupten Demak, Jum’at 22 Juli 2016.

Beras hitam yang mereka produksi dijual seharga Rp30 ribu, beras merah Rp20 ribu beras Jepang Rp16 ribu. Menurut Hery, beras yang diproduksi petani di kampungnya itu banyak diual oleh perorangan dengan pemasaran secara online, meski begitu tak sedikit perusahaan ingin memasarkan dalam skala besar.

Beras yang dibudidayakan oleh kelompok tani di Desa Mlati itu merupakan bibit hasil silang di lahan seluas 40 hektare. Upaya menciptakan bibit dengan varietas padi unggulan itu berawal dari keprihatinan terhadap fluktuasi harga beras lokal yang rendah dan adanya beras impor. Selain itu, selama ini petani terkendala lamanya masa tanam padi unggulan. “Padi kami berusia pendek." Beras hitam misalnya, ditanam hanya 3,5 bulan sampai enam bulan.

Menanam padi unggulan itu dimulai sejak 2004 dengan dampingan peneliti Balai Tanaman Pangan Bogor. Saat itu petani Desa Mlatiharjo di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak mendapat bantuan bibit padi hibrida dari Cina yang ternyata gagal ditanam karena tak cocok dengan iklim tropis.

Tak mau menyerah sejumlah bibit tersisa dari Cina itu dikawin silangkan dengan varietas lokal yang hasilnya memunculkan kualitas lebih baik yang kini dibranding oleh petani dengan nama beras sesuai nama kampungnya itu.

Beras yang diproduksi petani Desa Mlatiharjo itu cenderung sehat karena tak hanya mengandung karbohidrat berat, namun juga kaya mineral dan nutrisi lain. Beras pun dikemas dengan cara lebih higienis melalui tekhnik vakum sehingga lebih tahan lama. “Kami punya konsep pertanian dikelola secara industri kemasan, tanpa pengawet, pakai vakum."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka juga sedang mengujicoba kreativitas beras dengan kandungan zat besi tinggi. Baik untuk ibu hamil yang selama ini kurang darah.

Kreativitas petani demak itu menarik Wakil Wali Kota Semarang, Hevarita Gunaryanti Rahayu, bersama kepala dinas pertanian peternakan yang ingin belajar memproduksi beras varietas unggulan yang dilakukan petani Demak itu. Wakil Wali Kota mengakui ingin memproduksi hal yang sama di daerahnya. “Kami punya basis lahan di dua kecamatan, Gunungpati dan Mijen yang bisa mengembangkan padi varietas baru itu,” kata Hevarita.

Menurut dia, sejumlah lahan di Kota Semarang bisa untuk mengembangkan padi varietas unggulan. Hal itu dinilai penting di tengah kondisi kota Semarang sebagai pasar konsumen. “Hasilnya nanti bisa untuk menyuplai kebutuhan hotel yang banyak dikelola di Semarang,” kata Hevarita menambahkan.

Pemkot Semarang akan mengupayakan kerjasama pembibitan yang kemudian dibranding sesuai dengan hasil dan tempat padi itu ditanam. “Misalnya nanti Semarang punya padi varietas lokal yang kami namai padi Semarang Hebat,” katanya.



EDI FAISOL


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sepekan Banjir Demak, Jalur Pantura Masih Ditutup

32 hari lalu

Sejumlah truk terjebak kemacetan di jalan Pantura Desa Jati Wetan, Kudus, Jawa Tengah, Kamis 21 Maret 2024. Kemacetan parah sepanjang sekitar 30 kilometer di jalan pantura Kudus menuju jalan alternatif Jepara-Demak dan sebaliknya itu akibat genangan banjir yang merendam jalan di wilayah Kecamatan Mijen, Demak imbas dari jebolnya tanggul Sungai Wulan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sepekan Banjir Demak, Jalur Pantura Masih Ditutup

Dampak banjir demak, kendaraan yang hendak melintasi Jalur Pantura Demak-Kudus dialihkan melalui Kabupaten Jepara.


Tinjau Banjir Demak, Jokowi: Problemnya Pembalakan Liar dan Alih Fungsi Lahan

34 hari lalu

Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 22 Maret 2024, untuk kemudian mengunjungi lokasi banjir Demak. Foto Sekretariat Presiden
Tinjau Banjir Demak, Jokowi: Problemnya Pembalakan Liar dan Alih Fungsi Lahan

Jokowi menyebut banjir Demak turut dipicu pembalakan liar dan alih fungsi lahan, yang membuat sedimentasi di sungai.


Bagaimana Kabupaten Demak Terbentuk dari Sebuah Lautan?

37 hari lalu

Foto udara kondisi jalur utama pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. Banjir yang kembali melanda Kabupaten Demak itu karena curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol sehingga mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir di 89 desa dari 11 kecamatan, 24.946 jiwa mengungsi, serta terputusnya jalur utama pantura Demak-Kudus. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Bagaimana Kabupaten Demak Terbentuk dari Sebuah Lautan?

Limpahan material hasil erupsi Gunung Muria yang perlahan membentuk delta-delta dan melenyapkan Selat Muria. Kini berubah Kabupaten Demak.


Cegah Penyakit di Area Banjir Demak, Tim Gabungan Gencarkan Fogging dan Dekontaminasi

58 hari lalu

Warga beristirahat di teras rumah mereka yang belum bisa dihuni pascabanjir di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu 18 Februari 2024. Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter dan warga membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Cegah Penyakit di Area Banjir Demak, Tim Gabungan Gencarkan Fogging dan Dekontaminasi

Pengasapan dan penyemprotan desinfektan menjadi langkah tim gabungan untuk mengurangi risiko penyakit pasca banjir di Kabupaten Demak.


TPS Terendam Banjir di Kabupaten Demak Gelar Pemilu Susulan Hari Ini

24 Februari 2024

Warga beristirahat di teras rumah mereka yang belum bisa dihuni pascabanjir di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu 18 Februari 2024. Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter dan warga membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah. ANTARA FOTO/Aji Styawan
TPS Terendam Banjir di Kabupaten Demak Gelar Pemilu Susulan Hari Ini

Tempat Pemungutan Suara atau TPS yang terdampak banjir di Kabupaten Demak menggelar pemilihan umum susulan hari ini, Sabtu, 24 Februari 2024.


Rekayasa Cuaca untuk Penanganan Banjir Demak, BNPB: 18 Ton Garam Disebar Selama Enam Hari

22 Februari 2024

Prajurit TNI Kodim 0716/Demak membersihkan ruang kelas taman kanak-kanak (TK) Marsudi Rini pascabanjir  di Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa 20 Feburari 2024. Ratusan personel dari TNI-Polri, BPBD Kabupaten Demak, lintas instansi dan relawan dari berbagai komunitas bergotong royong melaksanakan karya bhakti pembersihan sejumlah fasilitas umum seperti sekolahan, puskesmas, polsek, dan koramil dan jalan desa setempat guna membantu percepatan penanganan banjir di Kabupaten Demak pada hari ke tiga belas akibat jebolnya Sungai Wulan-Jratun pada Kamis (8/2) lalu. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Rekayasa Cuaca untuk Penanganan Banjir Demak, BNPB: 18 Ton Garam Disebar Selama Enam Hari

Antisipasi banjir di Kabupaten Demak membuahkan hasil, terutama dengan rekayasa cuaca selama enam hari. Tanggul bisa ditambal.


Pengungsi Banjir Demak Dipindahkan dari Tenda Mandiri, Sebelumnya Ingin Menjaga Harta dan Rumah yang Terendam

20 Februari 2024

Pengungsi korban banjir beristirahat di tenda darurat pengungsian posko Terminal Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin 12 Februari 2024. Menurut data sementara BPBD Kabupaten Demak hingga Senin 12 Febuari 2024 pukul 08.00 WIB) sebanyak 20.772 Jiwa korban banjir masih mengungsi di 49 lokasi pengungsian di Kabupaten Demak dan 10 lokasi pengungsian di Kabupaten Kudus. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pengungsi Banjir Demak Dipindahkan dari Tenda Mandiri, Sebelumnya Ingin Menjaga Harta dan Rumah yang Terendam

Sebagian pengungsi banjir Demak yang tinggal di tenda mandiri sudah dipindahkan dari sekitar jalur Pantura dan area terdampak.


Hari Terakhir Status Tanggap Darurat Banjir Demak, Pengungsi Tersebar di 125 Titik

19 Februari 2024

Warga menjemur barang rumah tangga yang masih bisa diselamatkan pascabanjir yang merendam rumah mereka di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu 18 Februari 2024. Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter dan warga membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Hari Terakhir Status Tanggap Darurat Banjir Demak, Pengungsi Tersebar di 125 Titik

Sebanyak 18.739 pengungsi korban banjir Demak tersebar di 125 titik. Masih didampingi oleh pemerintah.


Top 3 Tekno Tempo: Akun Dirty Vote yang Sempat Hilang di Youtube Masih Bisa Diakses, BMKG Prediksikan Hujan pada Malam Menjelang Pemilu 2024, Siswa SDN Belajar Daring Saat Banjir di Demak

14 Februari 2024

Foto tangkapan layar dari film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar (kiri), Bivitri Susanti (tengah), Feri Amsari (kanan), narasumber dalam film Dirty Vote. Youtube
Top 3 Tekno Tempo: Akun Dirty Vote yang Sempat Hilang di Youtube Masih Bisa Diakses, BMKG Prediksikan Hujan pada Malam Menjelang Pemilu 2024, Siswa SDN Belajar Daring Saat Banjir di Demak

Topik tentang film Dirty Vote yang sulit ditemukan melalui mesin pencarian YouTube menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno hari Ini.


Lestari Moerdijat Dorong Pelaku Usaha Kuliner Demak Antisipasi Perkembangan Zaman

23 September 2023

Lestari Moerdijat Dorong Pelaku Usaha Kuliner Demak Antisipasi Perkembangan Zaman

Berdasarkan catatan Kemenparekraf dalam setahun pengembangan subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun.