TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) menyatakan kesiapannya usai ditunjuk pemerintah sebagai bank persepsi dan gateway untuk menampung dana hasil repatriasi maupun tebusan para wajib pajak yang mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan CIMB telah menyiapkan beragam produk sebagai instrumen investasi yang menawarkan tingkat imbal hasil yang kompetitif. "CIMB Niaga siap menyerap dana hasil repatriasi tersebut melalui sejumlah kantor cabang yang ditunjuk," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 Juli 2016.
Tigor menuturkan hal ini juga sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk mendukung dan menyukseskan program pemerintah untuk memperkuat stabilitas perekonomian nasional.
CIMB Niaga, kata Tigor, juga akan melakukan sosialisasi sehingga para nasabah mengetahui ketentuan dan manfaat dari program tax amnesty.
Tigor menjelaskan, raihan dana dari pelaksanaan program tax amnesty juga akan membantu pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi.
"Dengan tambahan likuiditas dari program ini, kemampuan perbankan nasional untuk menyalurkan kredit ke berbagai sektor akan semakin meningkat," kata Tigor.
Hingga akhir Maret 2016, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit bruto senilai Rp 171,02 triliun ke sektor konsumer, usaha mikro kecil dan menengah, komersial, dan korporasi.
GHOIDA RAHMAH