TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan terjadi lonjakan penyelundupan atau impor daging ilegal dalam satu tahun terakhir.
"Kenaikan terjadi hingga sepuluh kali lipat," kata Bambang di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2016.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencegah daging sapi selundupan seberat 23,4 ton selama 2015. Pada Januari-Juni 2016, daging yang dicegah mencapai 385,5 ton.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan kenaikan disebabkan dua faktor. Pertama, kuota impor tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. "Kami juga mengantisipasi dan melakukan pemeriksaan yang mendalam," kata Heru.
Menurut Heru, frekuensi penindakan terbanyak terjadi di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat. Ia mengatakan jumlah yang diselundupkan di sana dalam jumlah kecil dan diangkut perorangan dari Sarawak. "Untuk konsumsi sehari-hari," katanya.
Sedangkan dari sisi jumlah penyelundupan paling banyak terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Asal daging impor ilegal kebanyakan dari Australia dan Selandia Baru.
VINDRY FLORENTIN