TEMPO.CO, Jakarta - Vice President External Relations Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Taslim mengatakan timeline proyek Masela sudah disampaikan. Ia mengatakan Plan of Development (PoD) seharusnya rampung pada 2019. "Kami dorong Inpex untuk PoD," kata Taslim saat ditemui di acara buka bersama SKK Migas di Hotel JW Marriot, Kamis, 23 Juni 2016.
Taslim melanjutkan, perkembangan proyek banyak mundur, sementara akselerasi sulit dilakukan. Hal ini terjadi karena beberapa hal, misalnya masalah sosial, ketika banyak kabupaten berebut meminta terlibat dalam proyek. "Yang satu minta dan yang lain juga."
Jalan keluarnya, kata Taslim, harus ada intervensi dari pemerintah. Kementerian Dalam Negeri harus bisa memutuskan hal itu. "Tentu (yang dipilih) daerah yang ekonomis untuk Inpex dan untuk negara."
Selain itu, Taslim menuturkan proyek ini akan memakan waktu yang lama. Ia mencontohkan blok Cepu yang ditemukan pada 2001, tapi baru full produksi pada 2016. "Masela juga kami temukan 2001, kalau produksi 2026. Artinya, butuh 25 tahun," tuturnya.
Sebelumnya, CEO Inpex Toshiaki Kitamura telah menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta. Ia datang untuk menegaskan komitmen perusahaan terlibat dalam proyek gas abadi Masela dengan skema darat.
Juru bicara Inpex, Usman Slamet, juga pernah mengatakan, salah satu hal yang dibicarakan pihaknya dengan Presiden adalah soal insentif sesuai dengan keinginan pemerintah.
Menurut Usman, persoalan yang dibicarakan ialah tentang aturan, komersial, fiscal term, dan penjadwalan proyek. Namun Usman enggan menyebutkan secara detail insentif apa yang diminta Inpex kepada Presiden.
DIKO OKTARA