TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan tak perlu membeli pesawat untuk memantau kapal pencurian ikan. KKP bisa memanfaatkan satelit yang dimiliki Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Katakanlah KKP mau beli pesawat. Sudah, tidak usah beli pesawat. Pakai saja data ini," kata Kalla, Rabu, 22 Juni 2016, setelah menyaksikan peluncuran Satelit Lapan-A3/IPB di Pusat Teknologi Penerbangan Lapan di Rumpin, Bogor.
Kalla menambahkan, biaya penggunaan satelit bisa jauh lebih hemat dibanding pesawat. Dicontohkan, biaya terbang pesawat minimal US$ 3.000 per jam, sedangkan dengan satelit hanya US$ 50 per jam. "Lebih murah begitu kan dan bisa kapan saja kita gunakan," ucapnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Nonton Bareng Peluncuran Satelit Lapan di Bogor
Satelit Lapan A-3/IPB diluncurkan pada Rabu, 22 Juni 2016, dari Pusat Antariksa Satihs Dhawan, Sriharikota, India, pukul 10.55 WIB. Satelit ini merupakan satelit mikro generasi ketiga yang diluncurkan Lapan. Satelit tersebut memiliki berat 115 kilogram dengan membawa misi pengindraan jauh eksperimental untuk memantau sumber daya pangan dan maritim.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan Satelit Lapan-A3/IPB bisa memantau 2,4 juta pergerakan kapal per hari secara global. Sedangkan untuk Indonesia, pergerakan kapal yang bisa dipantau bisa mencapai puluhan ribu unit. "Karena itu, satelit ini bisa memantau manuver-manuver kapal yang sifatnya anomali atau dicurigai melakukan illegal fishing," tuturnya.
Berita Menarik: Menteri ESDM Tuding PLN Hambat Proyek Listrik
Menurut Kalla, penggunaan satelit Lapan harus dilakukan secara efektif untuk memantau kondisi pertanian dan maritim. Apalagi pemerintah punya program untuk memperbarui seluruh data pertanian dan perikanan dengan benar. "Sebab, saat ini hampir semuanya dengan kasatmata, laporan demi laporan, ditambah demi ditambah, akhirnya keliru semua data itu." Untuk itu, dia berharap penggunaan satelit bisa memperbaiki data yang dimiliki untuk membantu mengambil kebijakan secara tepat.
AMIRULLAH