TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Selasa, 7 Juni 2016, karena Wall Street terus menilai pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen tentang ekonomi Amerika.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 17,95 poin atau 0,10 persen menjadi berakhir di posisi 17.938,28. Indeks S&P 500 ditutup naik 2,72 poin atau 0,13 persen menjadi 2.112,13. Sedangkan indeks komposit Nasdaq turun 6,96 poin atau 0,14 persen menjadi 4.961,75.
Senin, 6 Juni 2016, Yellen mengatakan kenaikan suku bunga secara bertahap tetap tepat. Tapi ia menghindari pemberian kerangka waktu tepat untuk langkah bank sentral selanjutnya.
"Kekuatan ekonomi yang positif telah melebihi negatif. Meskipun perekonomian terus menghadapi tantangan, saya mengharapkan kemajuan lebih lanjut ke arah target kesempatan kerja dan inflasi," ucap Yellen dalam pidatonya di World Affairs Council of Philadelphia.
Para investor memperkirakan penurunan tajam dalam perekrutan pekerja dapat mendorong kembali keputusan bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada Juni.
Total penggajian pekerja non-pertanian hanya meningkat 38 ribu pada Mei, jauh di bawah konsensus pasar 158 ribu dan merupakan kenaikan lapangan pekerjaan bulanan paling sedikit dalam hampir enam tahun terakhir.
"The Fed tidak mungkin menaikkan suku bunga pada Juni atau Juli karena akan membutuhkan sesuatu yang luar biasa dari pemulihan kembali pekerjaan Juni untuk melepas pelemahan Maret-Mei," ujar Chris Low, Kepala Ekonom FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Di luar negeri, ekuitas Eropa meningkat secara luas pada Selasa di tengah kenaikan harga minyak. Indeks acuan Jerman DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt melonjak 1,65 persen, sedangkan indeks acuan Prancis CAC-40 naik 1,19 persen.
Di Asia, saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada Selasa karena depresiasi yen terhadap dolar Amerika mendorong pembelian. Indeks Nikkei 225 bertambah 95,42 poin menjadi berakhir di level 16.675,45.
ANTARA