TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Gianyar menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) guna mempercepat realisasi pembangunan kebun raya di Desa Pilan. Lewat kerja sama ini, diharapkan LIPI dapat melakukan penelitian dan pengembangan, serta pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kebun Raya apabila kebun raya sudah terwujud.
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, melalui pernyataan tertulisnya, mengungkapkan, penandatanganan kerja sama dilakukan di Bogor bertepatan dengan acara setahun menjelang dua abad Kebun Raya Bogor 1817-2017.
Baca Juga:
"Kebun raya nanti diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan lingkungan flora dan fauna, menjadi media edukasi dan pelestarian, destinasi wisata, dan daerah resapan air, serta memberi dampak sosial dan ekonomi kepada masyarakat setempat," ujar Agung, Rabu, 18 Mei 2016.
Konsep Kebun Raya Gianyar akan dirancang tematik, dipadukan keragaman flora yang ada di Hutan Pilan, dengan aneka tumbuhan langka yang banyak digunakan untuk kepentingan upacara keagamaan oleh masyarakat Bali. Gianyar sudah menyiapkan lahan seluas 10 hektare di Kawasan Hutan Adat Pilan Desa Kerta, Payangan.
Lokasi ini berada di Gianyar bagian utara, tepatnya di jalur Ubud-Kintamani. Daerah tersebut berbatasan dengan Kecamatan Kintamani, Bangli dan terkenal dengan kesejukannya. Desa Kerta juga dikenal sebagai penghasil jeruk. Status lahan yang akan dijadikan kebun raya tersebut merupakan hutan adat yang dimiliki oleh Banjar Pilan, Desa Kerta.
Bupati menuturkan, keberadaan kebun raya di daerahnya bisa menjadi museum hidup bagi generasi selanjutnya, yang menunjukkan keragaman flora serta nilai-nilai budaya yang ada dan berkembang di Kabupaten Gianyar. Mantan Kepala Istana Presiden Tampak Siring tersebut menekankan, rencana membangun kebun raya sudah dipertimbangkan sejak dulu.
Kepala BLH Gianyar Anak Agung Ari Brahmanta menjelaskan, kerja sama dengan LIPI merupakan bentuk komitmen untuk menunjang keberadaan Kebun Raya Gianyar di Desa Kerta nantinya. Pihaknya berharap, Kebun Raya Gianyar akan menjadi sarana konservasi bagi flora yang ada di Kabupaten Gianyar, Bali dan Indonesia pada umumnya.
Dengan demikian, ujar Ari, wisatawan yang datang ke Kabupaten Gianyar akan memiliki alternatif wisata baru saat berkunjung ke sana. Dia menegaskan, dengan adanya Nota Kesepahaman ini, diperkirakan pada tahun depan sudah bisa dilakukan soft opening Kebun Raya Gianyar.