TEMPO.CO, Surabaya – Proyek pembangunan 24 ribu jaringan gas rumah tangga Surabaya resmi dimulai. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan proyek yang didanai Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016 itu diperuntukkan bagi untuk 14 kelurahan di Kota Pahlawan.
“Penggunaan gas jauh lebih menguntungkan, baik secara ekonomi, lingkungan, maupun bagi masyarakat,” kata Sudirman, Senin 2 Mei 2016. Menurut dia, energi juga merupakan penggerak perekonomian.
Adapun belasan kelurahan yang terpasang jaringan gas itu terbagi di tiga wilayah, yakni Surabaya Timur, Surabaya Tengah, dan Surabaya Selatan. Rinciannya, di Surabaya Timur adalah di Kelurahan Penjaringan Sari, Wonorejo-Rungkut, Medokan Ayu, dan Kedung Baruk. Untuk Surabaya Tengah terdapat kelurahan Dr Soetomo, Embong Kaliasin, Kupang Krajan, Tegalsari, dan Wonorejo-Tegalsari. Sedangkan untuk Surabaya Selatan ada Airlangga, Baratajaya, Kertajaya, Pucang Sewu, dan Ngagel Rejo.
Sudirman juga mendorong konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi karena cadangan minyak yang semakin menipis. “Cadangan minyak kita hanya mampu bertahan selama 13 tahun, sementara cadangan gas kita masih cukup banyak,” ujar dia.
Pada 2009, Surabaya baru memiliki 2.900 jaringan gas di Kelurahan Kali Rungkut dan Rungkut Kidul dioperasikan oleh PGN. Kini di Surabaya terdapat 14.955 rumah tangga menjadi pelanggan atau memanfaatkan gas bumi dari PGN. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso menuturkan sebanyak 192 merupakan pelanggan komersil seperti rumah sakit, restoran, hotel, dan mal. Sebanyak 142 merupakan usaha kecil menengah dan 163 adalah pelanggan industri.
Tak hanya di Surabaya, pemerintah juga menugaskan PGN untuk mengelola dan mengoperasikan total 43.000 sambungan jaringan gas rumah tangga yang dibangun di 10 kota lainnya. Yakni Bogor, rumah susun di Jabodetabek, Cirebon, Palembang, Depok, Tarakan, Bekasi, Blora, Semarang, hingga Sorong.
"Mulai 2016-2019, melalui program ‘PGN Sayang Ibu’, PGN akan membangun 110.000 jaringan gas rumah tangga dengan dana sendiri atau tanpa APBN," ujar Hendi.
Secara nasional, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga; 1.879 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan; serta 1.576 industri berskala besar dan pembangkit listrik. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan jaringan gas tersebut membantu meringankan usaha kecil dan menengah warganya. “Untuk industri kecil seperti Kampung Lontong bisa hemat sampai 50 persen atau bisa hemat Rp 2-3 juta sebulan,” ujarnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA