TEMPO.CO, Padang - PT Semen Padang, Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp 178,9 miliar pada triwulan pertama 2016. Angka ini naik 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, saat anak perusahaan PT Semen Indonesia ini membukukan laba Rp 137,5 miliar.
"Naik 30 persen. Peningkatan kinerja yang signifikan ini tidak terlepas dari membaiknya kinerja penjualan dan program efisiensi yang dilakukan perseroan," ujar Direktur Utama PT Semen Padang, Benny Wendry, Jumat, 15 April 2016.
Menurut Benny, pada triwulan I ini volume penjualan mencapai 1.634.081 ton atau naik 3.695 ton dari periode yang sama tahun 2015. "Tahun lalu itu hanya 1.630.386 ton," ujarnya.
Semen Padang, kata Benny, mengoptimalkan penjualan di wilayah Sumatera , di antaranya Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Riau Daratan, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung. Di Pulau Jawa, Semen Padang dipasarkan di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Menurut Benny, persaingan industri semen di Pulau Jawa terbilang ketat.
"Dari sisi permintaan pasar di Sumatera rata-rata memperlihatkan tren meningkat. Bahkan ada di sejumlah area pemasaran yang peningkatannya mencapai 20 persen," ujarnya.
Tahun ini, PT Semen Padang menargetkan penjualan sebanyak 7.659.000 ton. Target market share sebesar 43,56 persen untuk pasar Sumatera, dan 2,72 persen pasar Jawa. Secara nasional, Semen Padang menargetkan market share sebesar 10,23 persen.
Akhir tahun ini, perusahaan yang berlokasi di Indarung, Kota Padang ini akan mengoperasikan satu pabrik baru, yakni Indarung VI. Pabrik ini berkapasitas 3 juta ton per tahun. Pembangunan Indarung VI yang di-Ground Breaking pada 26 Mei 2014 itu, diperkirakan akan meningkatkan kapasitas PT Semen Padang menjadi 10,5 juta ton.
ANDRI EL FARUQI