TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan turis mancanegara sebanyak 12 juta pada 2016. Target ini beriringan dengan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana optimistis target ini dapat tercapai.
"Tahun lalu Singapura 16 juta, Malaysia bisa 26 juta, Thailand 28 juta. Masa Indonesia tidak bisa dapat 20 juta. Padahal potensi kita lebih dari mereka," kata Pitana dalam Media Gathering di kantor Kementerian Pariwisata di Jakarta, Senin 15 Februari 2016.
Menurut Pitana, ada political will pemerintah untuk memenuhi target tersebut. Yakni sumber daya lokasi dan regulasi seperti fasilitas bebas visa yang telah dicapai pada 2014. "Melihat perbandingan itu kami optimistis tercapai," ujarnya.
Baca: Harga Minyak Dunia Turun, Ekonom: Harga BBM Perlu Turun
Dari segi kualitas, kata Pitana, dengan target tersebut berpotensi mendatangkan devisa mencapai US$ 20 miliar atau Rp 280 triliun. Ini meningkat dari tahun 2015 yang mencapai US$ 10 miliar. Dari kesempatan kerja peningkatan sektor pariwisata berpeluang membuka lebih dari 3 juta kesempatan kerja. "Nambah kerjaan itu tidak gampang, apalagi yang full time employment."
Kementerian Pariwisata awal tahun ini merealisasikan promosi di beberapa destinasi wisata. Pitana mengatakan segera memberikan bimbingan teknis untuk dinas pariwisata di daerah. Alasannya, banyak dinas yang belum berpengalaman dalam pariwisata. "Permasalahannya lagi otonomi daerah, kami tidak punya otoritas commanding, hanya untuk koordinasi," ucapnya.
Selain itu, masih akan memetakan keperluan tour guide atau pramuwisata di beberapa daerah seperti Batam, Bintan, Manado, Yogyakarta, dan Bandung. "Kami hitung kebutuhan tour guide dan pramuwisata untuk disertifikasi," Pitana berujar.
ARKHELAUS WISNU