TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan atau IHSG akan bergerak dalam rentang 4510 hingga 4620 di teritori negatif, seiring dengan meningkatnya risiko pasar global.
"Meningkatnya kembali risiko pasar dan anjloknya harga minyak akan kembali menekan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini," kata David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Rabu, 3 Februari 2016.
Kemarin, pasar kembali bergerak di teritori negatif sepanjang perdagangan, saat IHSG kembali terkoreksi 37,200 poin (0,80 persen) di 4587,435. Padahal, dalam 3 hari, perdagangan berhasil menguat.
Menurut David, pelemahan tersebut terjadi akibat aksi jual pada sejumlah saham unggulan berkapitalisasi besar yang bergerak di sektor otomotif, perbankan, dan telekomunikasi. Sedangkan aksi beli selektif melanda saham sektor jasa konstruksi, tambang, dan barang konsumsi.
Sentimen negatif terutama dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi global setelah data manufaktur di sejumlah negara utama dunia, seperti Cina dan Amerika Serikat, mengalami kontraksi. Harga minyak mentah yang kembali anjlok ikut memperburuk sentimen pasar. Indeks The MSCI Emerging Market kemarin anjlok 1,8 persen di 729,14.
David berujar, meningkatnya kembali kekhawatiran atas prospek perekonomian global dan anjloknya kembali harga minyak mentah turut menekan pasar saham di Wall Street maupun zona Euro tadi malam.
Indeks Eurostoxx di kawasan euro anjlok 2,29 persen di 2951,85. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing koreksi 1,80 persen dan 1,87 persen tutup di 16153,54 dan 1903,03. Sedangkan harga minyak mentah tadi malam kembali tertekan 5,5 persen di US$ 29,88 per barel.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI