TEMPO.CO, Jakarta - Para pengelola pusat belanja di Jakarta diminta untuk tetap waspada menyusul masih berlakunya kondisi siaga 1 di ibu kota. Namun, mereka diminta tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa.
"Anggota asosiasi kami minta melakukan pengetatan pengamanan," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPP DKI Jakarta Ellen Hidayat Jumat 15 Januari 2016.
Ellen menegaskan, pengetatan harus dilakukan sampai pihak berwajib menginformasikan bahwa kondisi di Jakarta sudah aman. "Siaga akan kami teruskan."
Menurut dia, pada hari kejadian kemarin, memang sempat terjadi kerugian di beberapa pusat perbelanjaan yang terpaksa tutup. "Kemarin ada 6 mal yang tutup. Tentu itu ada kerugiannya," kata Ellen.
Namun, Ellen tak menyebutkan angka pastinya. "Yang pasti tenant di mall kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan."
Namun hari ini, ucap Ellen, aktifitas di 78 pusat perbelanjaan anggota asosiasi berjalan normal. Traffic pengunjung mall kembali tinggi setelah kemarin sempat menurun karena orang takut ke tempat keramaian. "Mungkin kemarin lebih banyak yang mantau berita dan takut," ujarnya.
Menurut Ellen, tetap bukanya pusat perbelanjaan dan kunjungan warga pun menunjukan warga tidak takut seperti yang ramai dibicarakan dalam hashtag #KamiTidakTakut. "Intinya kita jangan takut tapi tetap waspada," ujarnya.
Kemarin, enam kali ledakan terjadi di sekitar perempatan Sarinah, Jakarta Pusat. Ledakan ini terkait dengan jaringan ISIS di Indonesia. Akibat kejadian ini, puluhan orang terluka dan tujuh orang meninggal yang lima diantaranya adalah pelaku terorisme.
NINIS CHAIRUNNISA