TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) hanya akan membeli 1 dari 2 blok 3G yang tawarkan Kementerian Komunikasi dan Informartika. "Kami ikut lelang 2 blok 3G frekuensi 2,1GHz tapi hanya akan membeli satu," ujar Humas PT Indosat Adrian Prasanto kepada Tempo lewat pesan singkat, Sabtu, 21 November 2015.
Harga kedua blok tersebut adalah Rp 1 triliun. Pemerintah dikabarkan menawarkan kedua blok itu sekaligus, bukan satu per satu. "Kami akan mengkaji ulang skema pembelian tersebut, karena yang kami incar hanya 1 blok," ujarnya.
Kementerian Kominfo melakukan beauty contest untuk dua blok jaringan 3G dengan daya 5 MHz untuk masing masing blok. Blok peninggalan Axis itu akan mulai di tawarkan pada kuartal I-2016.
Selasa lalu Menteri Kominfo Rudiantara menggelar rapat dengan instansinya untuk membahas soal seleksi operator untuk frekuensi 2,1 GHz. Penyelesaian spektrum tersebut akan mulai dikerjakan pada 2016, mundur satu tahun dari target sebelumnya yaitu selesai pada 2015. “Namun kami juga harus lihat posisi yang sekarang karena tidak semua frekuensi 2,1 itu bersih,” ujar Rudiantara.
Rudiantara menjelaskan tidak bersih dalam artian tidak bisa secepatnya langsung digunakan setelah dialokasi. Karena menurut Rudi sebagian dari frekuensi tersebut masih dipakai operator lain.
Mengenai perlu tidaknya dilakukan tata ulang pada 2,1 GHz, kata Rudiantara, itu tergantung dari hasil pemenang lelang. “Kami lihat dulu optimalnya kemana bagi operator dan bagi pemerintah ,” ujar Rudi. Menurutnya kepentingan pemerintah adalah meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
ARIEF HIDAYAT