TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP), Basuki Hadimuljono mengatakan dalam menangani pembangunan tol Trans Sumatra, terdapat kerja sama khusus antara empat kementerian Kabinet Kerja. Yakni Kementerian PUPR, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
“Kami selalu mengadakan rapat dua minggu sekali untuk membahas progress (perkembangan) pembangunan Tol Sumatera.” ujar Basuki dalam acara penandatangan perjanjian pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) kepada PT Hutama Karya di gedung Kementerian PUPR pada Rabu, 11 November 2015.
Basuki mengatakan rapat khusus dilakukan untuk memantau permasalah lapangan yang terjadi dalam pembangunan tol Trans Sumatera. Persoalan yang dibahas menyangkut penyelesaian pembelian tanah, pembebasan lahan, dan kendala regulasi lainnya.
Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN yang menjadi motor utama pembangunan saling berbagi tugas sesuai kepentingan yang dipegang. “PUPR akan berkonsentrasi pada pembebasan lahan dan konstruksi, termasuk soal desain. Sedangkan BUMN bertugas menangani Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjaminan pemerintah.” ujar Basuki.
Dalam penandatangan perjanjian pinjaman tersebut, SMI memberikan pinjaman senilai Rp 1,24 triliun kepada Hutama Karya untuk pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Palembang-Simpang Indralaya. Pinjaman ini merupakan yang kedua setelah Agustus 2015 SMI juga menandatangani perjanjian pinjaman senilai Rp 480 miliar dengan Hutama Karya untuk proyek pembangunan Jalan Tol Medan-Binjai sepanjang 16,6 kilometer.
"Sinergi ini baik dilakukan karena sektor infrastruktur selalu membutuhkan kolaborasi," ujar Basuki .
Pengerjaan Jalan Tol Palembang-Indralaya akan dibagi dalam tiga seksi. Seksi 1 untuk Palembang-Pemulutan sepanjang 7,1 kilometer, seksi 2 untuk Pemulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM) sepanjang 4,9 kilometer, dan seksi 3 untuk KTM-Indralaya sepanjang 9,9 kilometer.
Seksi 1 ditargetkan selesai akhir 2016, sedangkan pengoperasian seluruh jalan Tol Palembang-Indralaya tersebut diharapkan bisa dimulai pada semester pertama tahun 2017.
YOHANES PASKALIS