TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, pemerintah akan memberikan perhatian khusus untuk pengembangan usaha kecil menengah dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya, diperlukan sinergi di antara negara-negara anggota ASEAN untuk pengembangan UKM di ASEAN.
“Hanya dengan sinergi, para pelaku UKM akan bisa eksis dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Puspayoga usai membuka pertemuan kemitraan UKM ASEAN 2015 yang digelar ASEAN SME Partnership Indonesia, di Hotel Alliun, Tangerang, Rabu, 11 November 2015.
Puspayoga berujar, ada lima poin strategis yang menjadi pedoman dalam pengembangan UKM di ASEAN. Pertama adalah peningkatan produktivitas, pemanfaatan teknologi dan inovasi. Kedua, peningkatan akses pembiayaan. Ketiga, peningkatan akses pasar dan proses memasuki pasar internasional.
Keempat, perbaikan proses penyusunan kebijakan dan peraturan yang lebih kondusif. Kelima, pengembangan kewirausahaan dan peningkatan kapasitas SDM.
Lebih lanjut Puspayoga menjelaskan, guna meningkatkan daya saing UKM, pemerintah memberikan dukungan terhadap sejumlah program antara lain perluasan dan kemudahan akses pembiayaan melalui penyaluran kredit usaha rakyat mikro dan ritel. "Dari semula bunga pinjamannya 22 persen menjadi 12 persen per tahun, dan akan menjadi 9 persen pada tahun 2016 mendatang."
ABDUL AZIS