TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam mengatakan akibat bencana asap, pihaknya menanggung rugi Rp 20 miliar. Kerugian Rp 20 miliar ini terhitung sejak bencana kabut asap melanda Pulau Sumatera dan Kalimantan tiga bulan lalu.
"Rp 20 miliar itu mulai dua hingga tiga bulan lalu," kata dia di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis, 29 Oktober 2015. Berdasarkan data dari Angkasa Pura II, selama periode I hingga 20 September sebanyak 3.000 penerbangan mengalami pembatalan (cancel) dan 3.300 penerbangan tertunda (delay).
Penerbangan yang cancel dan tertunda milik Angkasa Pura II ini, di antaranya berada di Kota Pekan Baru, Jambi, Pontianak, dan Palembang. Kerugian Rp 20 miliar tersebut, menurut Andra, bukan jumlah banyak dibandingkan pendapatan yang masuk ke Angkasa Pura II.
Dia yakin kerugian ini tak mengganjal target pendapatan badan usaha tersebut tahun ini, sebesar Rp 5,7 triliun dan laba Rp 1,35 triliun. Hingga per September, pendapatan Angkasa Pura II mencapai Rp 4,01 triliun.
"Biasanya November-Desember mulai naik lagi (pendapatan), hujan sudah turun. Mudah-mudahan bisa," kata Andra. Selain itu, Angkasa Pura akan menggenjot pendapatan dari konsesi sewa toko di bandara dan kinerja dari anak-anak perusahaannya.
ALI HIDAYAT