TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta proyek pembangunan trem Surabaya selesai pada 2017. Hal ini dikatakan oleh Risma kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat bertemu di Terminal dua (T2) Bandara Internasional Juanda.
"Pak Jonan kalau bisa trem bisa beroperasi tahun 2017," kata Risma kepada Jonan di Terminal dua (T2) Bandara Internasional Juanda, Jumat, 26 Juni 2015.
Menanggapi permintaan Risma, Jonan menanyakan kepada Risma bagaimana kesiapan lahan yang digunakan untuk pembangunan trem Surabaya, apakah sudah siap apa belum? Selain itu, Jonan juga bertanya terkait kecukupan waktu selesainya proyek tersebut jika targetnya tahun 2017.
"Kalau menurut saya 2018-lah, Bu, baru bisa beroperasi. Kalau dua tahun beroperasi apa cukup waktunya," kata dia.
Risma kemudian menjawab bahwa dia optimistis pembangunan trem dengan jarak rel 12 kilometer tersebut selesai tahun 2017. Menurut Risma, semua lahan yang akan digunakan untuk proyek pembangunan rel kereta api sudah siap.
"Tanahnya sudah beres, Pak. Lama sekali kalau tiga tahun baru beroperasi," kata dia.
Risma juga berkeyakinan bahwa dengan dibangunnya trem Surabaya akan mengurangi penggunaan Premium oleh masyarakat. Masyarakat, kata Risma, akan beralih ke moda transportasi umum, yaitu trem Surabaya.
"Nanti kalau tremnya masyarakat pengguna Premium akan berkurang dan tidak akan terbebani dengan harga Premium yang sekarang sudah sekitar Rp 7000-an," ujarnya.
EDWIN FAJERIAL