Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebut Swasembada Pangan, Pemuda Bentuk Pemuda Tani

image-gnews
Petani berjalan di pematang sawah saat panen di Karawang, 17 April 2015. Panen raya, harga gabah di karawang Rp 4.700 perkilogramya, petani mengeluhkan naiknya harga pupuk urea yang mencapai Rp 50.000 ribu rupiah per kuintalnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Petani berjalan di pematang sawah saat panen di Karawang, 17 April 2015. Panen raya, harga gabah di karawang Rp 4.700 perkilogramya, petani mengeluhkan naiknya harga pupuk urea yang mencapai Rp 50.000 ribu rupiah per kuintalnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian akan membentuk Pemuda Tani Indonesia dengan melibatkan sejumlah mahasiswa fakultas pertanian dalam rangka percepatan terwujudnya swasembada pangan.

"Kami akan membentuk Pemuda Tani Indonesia yang menggiring para mahasiswa yang sudah lulus ini turun ke pertanian," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pertemuan dengan dekan, STTP, dan BEM Fakultas Pertanian Seluruh Indonesia di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menteri mengatakan akan ada 8.500 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan dilibatkan dalam program Pemuda Tani tersebut. Mereka memiliki tugas untuk menghidupkan lahan-lahan pertanian dan menggerakkan produksi lebih meningkat.

"Awalnya dibentuk kelompok, masing-masing diberi bantuan alat mesin pertanian lengkap satu paket ada traktor, mesin tanam, dan mesin panen, benih serta bibit," katanya.

Tugas Pemuda Tani Indonesia nantinya hampir sama seperti Gambungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang sudah ada saat ini.

"Yang bergerak nanti alumni fakultas pertanian, dan dibimbing oleh para dekan," kata Menteri.

Ia mengatakan model sasaran kegiatan adalah Pemuda Tani bergerak mengelola lahan pertanian dari lahan tidur menjadi lahan produktif.

"Kehadiran mereka untuk membangunkan lahan yang tidur, petani yang tidur dan alsinta yang tidur," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Menteri, pola ini sudah berjalan di Yogyakarta, para alumnus pertanian sudah turun ke lapangan. Sementara itu, mahasiswa yang ada saat ini baru disiapkan menjadi inkubator untuk selanjutnya setelah lulus dapat menjadi Pemuda Tani Indonesia.

"Kegiatan ini juga untuk menjawab pertanyaan mahasiswa, kenapa alumni pertanian tidak mau kembali ke pertanian. Pemuda Tani Indonesia menjadi jawabannya agar alumni-alumni fakultas pertanian dapat kembali memajukan petani. Mahasiswa baru yang ada saat ini sebagai inkubator yang harus disiapkan dan dikenalkan dari sekarang," katanya.

Selain Pemuda Tani Indonesia, Kementerian Pertanian juga akan menggulirkan program kawasan terpadu produksi bahan pangan atau food estate pada 2016 mendatang dalam rangka mencapai swasembada pangan.

Rencananya kawasan tersebut akan dibangun di Pulau Kalimantan dengan luas sekitar 500 ribu hektare yang akan ditanami tanaman pangan seperti padi, kedelai, jagung, dan tebu.

"Program Food Estate ini menggunakan model baru, di mana plasmanya minimal 40 persen. Akan di-sharing," dengan BUMN, bisa juga swasta. Yang jelas harus melibatkan masyarakat," katanya.

Kementerian Pertanian menargetkan swasembada dapat terwujud dalam waktu tiga tahun, berbagai perbaikan dan pembenahan dilakukan mulai dengan irigasi yang 52 persen rusak, penyaluran benih dan pupuk, serta ketersediaan alat mesin pertanian dan penyuluh.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

10 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan kepada wartawan terkait gugatannya terhadap UU KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. Nurul Ghufron menggugat UU KPK ke MK terkait batas umur minimal pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.


Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. Tim Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan). TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut lonjakan kemungkinan terjadi akibat para pedagang pasar belum kembali dari mudik Lebaran 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.


Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti sidang pembacaan eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.  ANTARA/Rivan Awal Lingga
Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan menyaksikan sidang putusan praperadilan Firli Bahuri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 19 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.