TEMPO.CO, Jakarta - Go-Jek, aplikasi solusi transportasi berbasis kendaraan roda dua, segera hadir di Bandung dan Surabaya. Di dua kota ini, Go-Jek diharapkan dapat memperluas pasar. Khusus di Bandung, perusahaan sudah mempekerjakan 300 pengemudi. Sejak aplikasinya meluncur pada 2014, total unduhannya sudah mencapai 140 ribu.
“Kami inginnya sampai ke seluruh Indonesia, tapi belum tahu kapan,” ujar pendiri dan Chief Executive Officer Go-Jek, Nadiem Makarim, di Jakarta, Rabu, 8 April 2015.
Saat ini, Go-Jek sudah hadir di Jakarta dan Bali dengan total 3.500 pengemudi. Sejumlah pengemudi di antaranya adalah perempuan.
Sayangnya, Nadiem enggan memerinci berapa nilai investasi yang digelontorkan untuk mengembangkan bisnis Go-Jek. Menurut dia, perusahaan juga memperoleh suntikan dana dari investor asing. Namun, Nadiem mengatakan untuk sementara belum bisa menyebutkan perusahaan apa yang dimaksud.
Fitur unggulan yang dihadirkan Go-Jek adalah Transportasi. Selain itu, Go-Food untuk memesan makanan, Shopping untuk pembelian barang, serta Instant Courier bagi pengguna yang ingin diantarkan barang. “Saat ini mayoritas pengguna berasal dari layanan Transportasi,” kata Nadiem.
Khusus untuk Go-Food, ini merupakan fitur teranyar yang dihadirkan Go-Jek. Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk memesan makanan dari berbagai pilihan restoran yang disesuaikan dengan lokasi. Kurir pengantar makanan merupakan pengemudi Go-Jek.
Go-Food diklaim mampu melayani permintaan pemesanan makanan selambatnya selama 60 menit. Waktu ini sudah termasuk memesan lewat aplikasi Go-Jek, hingga makanan sampai ke tujuan. Untuk sementara, makanan dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak Go-Jek. Setelah makanan sampai di tujuan, transaksi dapat dilakukan dengan uang tunai atau Go-Jek Kredit dengan cara top-up.
Saat ini terdapat 15 ribu restoran di Jakarta dan Bali yang bekerja sama dengan Go-Food. Untuk mendorong interaksi dengan pengguna, terdapat menu pilihan untuk menuliskan restoran yang direkomendasikan.
Nadiem menyebutkan, fitur anyar yang tengah digarap adalah pemesanan yang terintegrasi langsung dengan pihak restoran. “Jadi, pekerja yang ada di dapur bisa langsung memasakkan pesanan,” ucap dia. Fitur ini hadir dalam beberapa bulan mendatang.
SATWIKA MOVEMENTI