Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Keok, Krakatau Steel Makin Tertekan

Editor

Grace gandhi

image-gnews
ANTARA/Rosa Panggabean
ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Analis dari PT First Asia Capital, David Sutyanto, menilai depresiasi kurs rupiah akan semakin membuat produsen baja terbesar di Indonesia, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. atau KRAS,  tertekan. Sebab, sampai saat ini Krakatau Steel masih mengimpor bahan baku untuk biji besi.

“Kinerja juga terus menurun,” ujar Davis saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 Maret 2015.

Menurut David, Krakatau Steel harus mengeluarkan biaya operasi yang besar, tapi harga jual komoditasnya masih terbilang rendah. Kondisi itu membuat perusahaan sulit meraup untung, karena pasarnya masih lokal. Untuk dapat bertahan, Krakatau Steel harus memperbaiki manajemen, salah satunya menekan biaya operasional.

“Efisiensi biaya operasional karena mereka kan masih banyak impor,” ujar dia. Menurut David, Krakatau Steel harus bekerja keras lagi supaya bisa memperbaiki kondisi tersebut.

David menilai Krakatau Steel juga belum mampu bersaing dengan produsen baja asal Cina. Produsen baja asal Cina dapat mengelola biaya operasional dengan serendah mungkin. Budget perusahaan-perusahaan baja Cina lebih murah dibanding KS.

Krakatau Steel mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 149,8 juta atau sekitar Rp 1,97 triliun pada tahun lalu. Kerugian itu makin bengkak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Presiden Direktur Krakatau Steel, Irvan Kamal Hakim, mengatakan kerugian itu karena turunnya harga baja dunia, depresiasi rupiah, hingga kerugian yang dicatatkan oleh PT Krakatau Posco.

“Juga karena melemahnya pasar baja, sehingga pendapatan kami tidak mencapai target,” kata Irvan dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 Maret 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Irvan menambahkan tahun lalu, Krakatau Posco mencatatkan kerugian sebesar US$ 236 juta. Dengan kepemilikan saham Krakatau Steel di Krakatau Posco sebesar 30 persen, Krakatau Steel ikut menanggung kerugian sebesar US$ 71,6 juta. Selain itu, Krakatau Posco baru beroperasi awal 2014 sehingga memerlukan waktu 2,5 bulan untuk permulaan produksi. “Kondisi itu juga ikut berkontribusi pada rendahnya produksi tahun lalu,” ujarnya.

Krakatau Steel mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 10,3 persen menjadi US$ 1,86 miliar. Penurunan itu akibat turunnya volume penjualan sebesar 2,5 persen dari 2,37 juta ton pada 2013 menjadi 2,31 juta ton pada 2014. Selain itu, penurunan pendapatan disumbang oleh anjloknya harga baja dunia. Kemudian fluktuasi kurs rupiah sepanjang tahun lalu turut menekan margin laba perusahaan. “Bahan baku dan energi kami beli dalam dolar AS. Komponen energi dan bahan baku menyumbang 80 persen dari total biaya produksi,” ujarnya.

Tahun lalu, laba kotor perusahaan anjlok 57 persen menjadi US$ 41,1 juta. Menurut Irvan, turunnya beban pokok pendapatan perusahaan sebesar 8,1 persen atau senilai US$ 161 juta belum mampu mengkompensasi penurunan pendapatan bersih. Pada akhir tahun lalu, Krakatau Steel membukukan kerugian operasi sebesar US$ 70,4 juta.  

DEVY ERNIS | ADITYA BUDIMAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

36 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Chairman IISIA, Purwono Widodo, usai konferensi pers menjelang IISIA Business Forum (IBF) 2023 di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 6 November 2023. TEMPO/Defara Dhanya
Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.


Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengangkat Purwono Widodo sebagai Direktur Utama baru menggantikan Silmy Karim. ANTARA/HO - Krakatau Steel
Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.


Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengangkat Purwono Widodo sebagai Direktur Utama baru menggantikan Silmy Karim. ANTARA/HO - Krakatau Steel
Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.


Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta kembali memberikan sanksi administratif paksaan pemerintah pada industri yang melanggar aturan lingkungan, kali ini sasarannya Industri Peleburan Baja PT Jakarta Central Asia Steel, Sabtu, 9 September 2023./Dok. Humas DLH DKI Jakarta
Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.


Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Silmy Karim. Instagram
Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

Dirut Pt Krakatau Steel, Silmy Karim, terpilih sebagai Dirjen Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.


Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Silmy Karim. Instagram
Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

Silmy Karim mengatakan pelantikannya sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham akan dilaksanakan awal bulan depan.


Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Pekerja mengecek rangka baja saat pembuatan beton pracetak di fasilitas milik PT Adhi Persada Beton (APB) anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk di Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, 29 April 2015. Produk beton precast APB ini selain untuk memenuhi kebutuhan internal proyek-proyek konstruksi ADHI juga menyuplai ke Papua dan ekspor ke Timor Leste. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.


Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

30 November 2022

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyimak penjelasan dari Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kanan) saat meninjau pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel di Kota Cilegon, Banten, Selasa, 21 September 2021. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. ANTARA FOTO/Biro Pers Media Setpres/Agus Suparto/Handout
Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memproyeksikan baru dapat melunasi sisa utang senilai US$1,7 miliar dalam 17 tahun.


Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.