TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Kemaritiman menargetkan dapat menarik 20 juta wisatawan asing pada tahun 2019. Untuk mencapai target itu, dalam waktu dekat, pemerintah akan membebaskan visa on arrival bagi empat negara.
Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan keempat negara tersebut adalah Cina, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia. "Jika ditambah keempat negara ini, sekarang yang bebas visa ada 19 negara," kata Indroyono saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa malam, 3 Februari 2015.
Ia mengimbuhkan, untuk mengejar target 20 juta wisatawan asing, jumlah 19 negara yang bebas visa sebenarnya masih sedikit jika dibandingkan dengan negara lain. Indro membandingkan dengan Malaysia. Dengan jumlah wisatawan asing per tahun mencapai 26 juta orang, negara itu harus membebaskan visa bagi 64 negara. Adapun Thailand, dengan tingkat kunjungan wisatawan asing sebanyak 25 juta orang, negara itu membebaskan visa 50 negara.
Khusus untuk Cina, Indro mengatakan, butuh tahapan sekitar tiga bulan karena proses administrasinya sedikit berbeda. Dengan adanya empat negara baru yang bebas visa, diharapkan ada tambahan 450 ribu wisatawan asing per tahun, atau setara US$ 540 juta. Pemerintah tahun ini menargetkan tingkat kunjungan wisatawan mencapai 10 juta orang.
Ditanya tentang asas resiprokal dalam menjalankan kebijakan ini, Indro mengaku tak terlalu mempertimbangkannya. Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah asas manfaat.
Selain bebas visa, untuk menggenjot jumlah wisatawan, Indro berencana menggenjot wisata bahari dengan membangun tujuh marina atau dermaga sandar bagi kapal pribadi. Tujuh lokasi yang dimaksud adalah Saumlaki, Labuhan Bajo, Ambin, Kupang, Tarakan Belitung, serta Tanjung Pinang.
Tak hanya itu, Kementerian juga akan memberi kemudahan bagi masuknya kapal jenis cruisedan yacht asing. Apalagi saat ini jumlah yacht dan cruise yang melintas di perairan Indonesia per tahun mencapai 1.500 buah. "Misalnya, kami berikan kemudahan untuk izin parkir di marina hingga enam bulan," katanya.
Indro mengatakan bisnis marina cukup menjanjikan. Dengan nilai investasi sekitar Rp 5-10 miliar per marina, diperkirakan tingkat pengembalian investasi hanya dua tahun. Asumsinya, biaya sewa parkir untuk marina sebesar Rp 5 juta per bulan, satu dermaga akan disandari oleh seratus kapal per bulan. "Rp 500 juta per bulan, investasi sudah kembali. Tapi daerah juga harus didorong untuk berpromosi," ujarnya.
FAIZ NASHRILLAH