TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Suku Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara, Renova Ida Siahaan, mengingatkan adanya sejumlah penyakit yang mengintai hewan-hewan ternak yang kini dijual untuk menyambut Idul Adha atau hari raya kurban. (Baca: Jelang Idul Adha Petugas Periksa Hewan Kurban)
"Penyakit semacam ini muncul saat hewan dipindahkan dari peternakan ke penampungan," katanya seusai acara pelepasan tim pemantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban di kantor Kementerian Pertanian, Rabu, 1 Oktober 2014. (Baca juga: Razia Pedagang Hewan Kurban, Satpol PP Terluka)
Baca Juga:
Menurut Renova, penyakit yang menyerang hewan kurban di penampungan adalah sakit mata, pilek, diare, kembung, lemah berdiri, dan luka. Ada juga penyakit yang muncul karena hewan kurban, seperti sapi atau kambing, yang stres ketika dipindahkan dari daerah asal ke tempat penampungan.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Kementerian Pertanian Akhmad Junaidi mengatakan tim gabungan akan mengawasi dan mengobati hewan kurban yang sakit di tempat penampungan. "Kami siaga untuk memberikan bantuan selama 24 jam," ujarnya. (Baca: 10 Persen Hewan Kurban di Malang Belum Cukup Umur)
Menurut Akhmad, pemerintah berfokus pada pencegahan penyakit hewan yang bersifat zoonotik (mampu menular ke manusia), seperti penyakit kuku dan mulut atau antraks. Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan mengenai hewan yang terjangkit penyakit tersebut. Sedangkan hewan yang mengalami gejala penyakit umum akan ditangani tenaga medis di setiap wilayah.
YOLANDA ARMINDYA
Berita Terpopuler
5 Skenario yang Bisa Jegal UU Pilkada
Koalisi Prabowo Revisi UU KPK, ICW: Kebablasan
Soal Revisi UU KPK, Bos KPK Serang Koalisi Prabowo