TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung hari ini menghadiri rapat kerja dengan Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral Dewan Perwakilan Rakyat. Rapat membahas sejumlah asumsi makro ekonomi pada bidang energi dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. Misalnya, asumsi harga minyak acuan (ICP), serta target lifting minyak dan gas tahun depan. (Baca: Jokowi-JK Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Barel)
Chairul adalah Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Jero Wacik, yang tersandung kasus korupsi. "Harga rata-rata minyak bumi (ICP) ditetapkan sebesar US$ 105 per barel," kata Chairul di ruang rapat Komisi Energi DPR, Jakarta, Senin, 15 September 2014. (Baca: Semester I, Pertamina Produksi 520 Ribu Barel)
Tahun 2015, pemerintah mengajukan target lifting minyak bumi sebesar 845 ribu barel per hari. Angka tersebut dinilai lebih realistis dan mengacu pada realisasi lifting minyak tahun ini sebesar 818 ribu barel per hari. Sedangkan untuk target lifting gas bumi pada 2015 diajukan sebesar 1.248 ribu barel per hari. (Baca: Cadangan Minyak Bakal Habis Dalam 12 Tahun)
Untuk volume BBM bersubsidi, kata Chairul, pemerintah mengajukan subsidi BBM sebesar 48 juta kiloliter. Angka ini diajukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti pertumbuhan kendaraan bermotor dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah mempertimbangkan pengawasan pendistribusian BBM bersubsidi.
Dalam rapat kerja, Chairul menyampaikan pula subsidi elpiji ukuran 3 kilogram ditetapkan sebesar 5.766 juta ton. Sedangkan subsidi BBM pada bioetanol ditetapkan Rp 2.000 per liter, dengan subsidi pada biodiesel sebesar Rp 1.500 per liter. Lalu pada subsidi LGV ditetapkan sebesar Rp 1.500 per liter.
MAYA NAWANGWULAN
Berita Terpopuler
7 Serangan Ahok yang Bikin Lulung Geram
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang