TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan harga kopi di berbagai cabang Starbucks Indonesia sudah terjadi sejak 1 April 2014. "Ini memang tidak biasanya karena Starbucks selalu menaikkan harga di akhir tahun. Awal tahun ini malah naik lagi sekitar Rp 2-4 ribu," kata salah satu barista, Sarah Wardani, ketika ditemui Tempo di gerai Starbucks F(x), Senayan, Jakarta, Senin malam, 23 Juni 2014
Ia mengungkapkan hampir semua harga kopi, teh, dan camilan di berbagai cabang Starbucks Indonesia naik. Misalnya, minuman caffe latte ukuran tall dari harga awal Rp 29 ribu menjadi Rp 33 ribu per gelas dan untuk ukuran grande dari Rp 32 ribu menjadi Rp 36 ribu per gelas. (Baca: Starbucks Bakal Sediakan Charger Nirkabel)
Sedangkan untuk ukuran venti atau 591 mililiter, harga caffe latte naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 39 ribu per gelas. Kenaikan harga caffe latte berkisar Rp 4 ribu atau 13 persen dari harga awal.
Harga kopi di Starbucks Indonesia kini berkisar antara Rp 21-44 ribu untuk ukuran tall, Rp 23-48 ribu untuk grande, dan Rp 25-47 ribu untuk ukuran venti per gelas. (Baca: Jakarta Kota Standar Hidup Mahal)
Harga kue di Starbucks juga ikut-ikutan naik. Untuk sepotong cheese cake atau smoked beef cake, Starbucks membanderol harga Rp 28 ribu atau naik dari harga awal Rp 25 ribu. "Kenaikan harga tidak sampai Rp 6 ribu,” tutur Sarah.
Untuk mengantisipasi keluhan pelanggan Starbucks, perusahaan menggelar promo selama sebulan penuh pada April lalu. "Kami pakai promo free upsize any payment untuk mengumumkan secara perlahan ada kenaikan harga," kata Sarah. (Baca: Starbucks Gratiskan Kopi buat Pemilih).
Kenaikan harga kopi digerai tersebut diduga tak lepas dari keputusan Starbucks Amerika Serikat menaikkan harga kopi sebesar US$ 1 akibat penurunan produksi kopi di Brasil. Reuters sebelumnya melansir kenaikan harga kopi di AS diperkirakan bakal mencapai puncaknya pada pertengahan Juli 2014.
Pada Januari hingga April lalu, harga kopi Arabika di AS melonjak 90 persen. "Kami tak berniat menaikkan harga. Namun, ini karena sisa kebijakan fiskal dan harga biji kopi yang tinggi," kata Chief Executive Officer Starbucks Howard Shcultz, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 20 Juni 2014. Hingga kini, Tempo belum mendapatkan balasan surat elektronik dari Yuti Resani, Marketing Communication & CSR Manager Starbucks Indonesia.
PUTRI ADITYOWATI
Berita terpopuler:
Bank Dunia: RI Terancam Ledakan Pengangguran
Desain Uang NKRI Redenominasi Beredar, Ini Kata BI
Penipuan Investasi, Dua Petinggi Cipaganti Ditahan
Analis: Indosat Rugi Besar, Masih Mau Buyback?