TEMPO.CO, Palembang - PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) bakal mendapatkan tambahan produksi hingga 3,4 juta ton per tahun. Pasokan itu bersumber dari produksi empat pabrik yang bakal beroperasi tahun ini juga. Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama PIHC Arifin Tasrif setelah melepas pelayaran perdana KM Pusri Indonesia I di dermaga PT Pusri Palembang, Kamis, 19 Juni 2014.
Penambahan pabrik baru, selain penambahan kapal di semua anak perusahaan, merupakan bagian dari rencana strategis perseroan. "Nantinya produksi total Holding akan tembus 15 juta ton per tahun," kata Arifin Tasrif. Menurut dia, saat ini PIHC baru mampu memproduksi pupuk hingga 12.5 juta ton. Angka tersebut ia sebut belum mampu memenuhi semua target pasar yang masih terbuka.
Dari empat pabrik yang termasuk dalam program pengembangan, pabrik PT Pupuk Kaltim V sudah mulai memproduksi 1 juta ton per tahun. Pabrik PT Pusri IIB baru akan beroperasi pada tahun depan dengan produksi 975 ribu ton. Pupuk Indonesia bakal mendapatkan pasokan tambahan dari Gresik 600 ribu ton dan PT Pupuk Kujang sebanyak 1 juta ton. (Baca:Pupuk Indonesia Buat Tiga Anak Usaha Baru)
Dengan beroperasinya keempat pabrik baru ini, Arifin memastikan PIHC akan termasuk dalam delapan besar industri pupuk dunia. Adapun ihwal sumber pendanaan, Arifin mengakui pihaknya mendapatkan dukungan yang tinggi dari sejumlah instansi perbankan nasional serta modal internal perseroan. "Proyek ini menghabiskan dana hingga US$ 4 juta," kata Arifin.
PARLIZA HENDRAWAN
Terpopuler:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK: Jangan Ada Lagi Menteri Seperti Suryadharma
FPI Ancam Sweeping Dolly-Jarak
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi