TEMPO.CO, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk menyatakan tidak terlibat dalam praktek kartel enam produsen ban yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia. "Perusahaan menjalankan perdagangan secara wajar dan berkompetisi secara sehat," kata Direktur Komunikasi Gajah Tunggal Catharina Widjaja kepada Tempo, Kamis, 29 Mei 2014.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha menuding ada enam produsen ban yang mengendalikan pemasaran dan harga kendaraan roda empat kelas penumpang dengan ring 13, 14, 15, dan 16. Enam produsen ban tersebut adalah PT Bridgestone Tire Indonesia, PT Sumi Rubber Indonesia, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Elang Perdana Tyre Industry, dan PT Industri Karet Deli.
Keenam perusahaan telah mengikuti sidang perdana kasus kartel yang digelar di kantor KPPU pada Selasa, 20 Mei 2014. Dalam sidang itu, KPPU menjerat para produsen ban itu dengan Pasal 5 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dengan ancaman hukuman denda maksimal Rp 25 miliar untuk tiap perusahaan. (Baca: Enam Produsen Ban Terancam Denda Rp 25 miliar)
Perusahaan-perusahaan besar itu diduga melakukan kesepakatan dalam penetapan harga serta mengontrol produksi dan penjualan ban sejak 2009 hingga 2012. Adapun jenis ban yang dikontrol untuk kendaraan roda empat kelas penumpang dengan ring 13, 14, 15, dan 16.
Menanggapi kasus ini, pengamat otomotif, Suhari Sargo, menganggap praktek kartel terjadi karena pemerintah kurang mengawasi pengendalian harga ban di pasar. Pandangan ini juga disetujui pengamat otomotif lainnya, Tinton Suprapto, ketika dihubungi Tempo secara terpisah pada Kamis, 29 Mei 2014. Ia menganggap praktek kartel terjadi karena kelalaian pemerintah.
"Seharusnya, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan langsung bertindak. Lakukan pengujian keausan ban di sirkuit Sentul untuk menilai kualitas ban serta mengukur harga ban," kata Tinton.
PAMELA SARNIA
Berita utama
Baju Beda, Jokowi: Ini Kombinasi Muda-Pengalaman
Jokowi: Surat ke Kejaksaan Agung Hanya Fitnah
Gus Sholah Kritik Amien Rais Soal Perang Badar