Kondisi berbeda dengan pos perbatasan Timor Leste yang semua gedungnya cukup mewah. Di semua pos jaga perbatasan, pemeriksaan sudah dilakukan satu atap sehingga arus barang atau orang dapat terpantau dan durasi waktu yang dibutuhkan sebentar. Selain itu, fasilitas x-ray dan kamera tersembunyi juga terpasang di hampir setiap sudut.
“Kami dari Bea Cukai mana ada x-ray atau CCTV. Semuanya dikerjakan secara manual. Bahkan satu kapal Patroli saja rusak sudah lama, sehingga kami tidak bisa memantau pergerakan di Laut,” kata Ary. (Baca: Begini Modus Penyelundupan BBM ke Timor Leste)
Selain keterbatasan sarana dan pra sarana, sumber daya manusia pun sangat kurang. Menurut Ary, untuk seluruh pos jaga di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, hanya ada 21 petugas Bea dan Cukai. Masing-masing pos hanya dijaga oleh dua orang. “Di Mota’ain yang paling sibuk, hanya empat orang. Sedangkan Timor Leste penjaganya bisa sampai 21 orang,” kata Ary.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Susiwijono Moegiarso, mengatakan pemerintah harus segera mempersiapkan sarana dan pra sarana yang cukup baik agar pos perlintasan arus barang dan orang di perbatasan tertata. (Baca: Dolar AS Alat Pembayaran di Batas Timor Leste)
Jika hal itu tidak dipersiapkan sedini mungkin, maka akan banyak masalah setelah aktifitas ekonomi antar dua negara tinggi. “Pengalaman kami di Entikong seperti itu. Mumpung aktiftasnya tidak terlalu besar, seharusnya segera dipersiapkan,” ujar Susiwijono.
Aktifitas perdagangan antara Indonesia dan Timur Leste memang tidak terlalu tinggi, hanya seputar bahan makanan pokok, bahan kontruksi bangunan, dan sebagian alat berat yang diekspor dari Indonesia. Dalam satu bulan, nilai devisa ekspor hanya mencapai US$ 800 ribu.
Sedangkan bea masuk impor hanya tercatat Rp 25 juta dalam satu tahun. “Tapi kalau berbicara maslaah di perbatasan, tidak hanya sekedar menilai dari sisi beban kerja, tapi juga bagaimana wajah halaman kita di batas negara,” kata Susiwjono.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terpopuler:
BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu
Selasa-Jumat, Hari 'Bebas Sapi' di Perbatasan
Bulan Depan, AirAsia Tutup Empat Rute Penerbangan