Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analis: Pasar Menolak Cawapres Suka Mendominasi

Editor

Sugiharto

image-gnews
Mantan Wapres Jusuf Kalla menjadi saksi pada sidang kasus Bank Century  dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, (8/5). ANTARA/Wahyu Putro A
Mantan Wapres Jusuf Kalla menjadi saksi pada sidang kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, (8/5). ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan ada beberapa calon wakil presiden untuk Jokowi yang kurang disukai pasar. “Pasar menunjukkan sentimen negatif terhadap mereka,” katanya kepada Tempo, Ahad, 18 Mei 2014.

Kiswoyo tak mau menyeburkan nama tokoh-tokoh yang tak disukai pasar tersebut. Namun ia memberikan sedikit petunjuk. “Misalnya, ada tokoh yang memang dari segi ekonomi bagus tapi dikhawatirkan justru mendominasi kebijakan Jokowi,” katanya.

Menurut Kiswoyo, tokoh dari kalangan ekonomi dan bisnis sebenarnya cukup ditempatkan sebagai menteri. Tokoh itu tak tepat dijadikan wakil presiden. (Baca: Jokowi: Deklarasi Cawapres Paling Lambat Besok)

Menurut petinggi PDI Perjuangan, tiga tokoh sedang bersaing ketat untuk mendapatkan kursi calon wakil presiden pendamping calon presiden dari PDIP, Joko Widodo, dalam pemilihan 9 Juli nanti. Mereka adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, serta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (Baca: Kode Cawapres Jokowi Berinisial J atau A)

Jika mengacu pada penjelasan Kiswoyo, hanya Kalla kandidat yang berlatar belakang pengusaha dengan kemampuan ekonomi yang kuat. Kalla juga pernah menjadi wakil presiden pada 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Banyak pihak menilai Kalla terlalu mendominasi pemerintahan ketika itu. Rekam jejak Kalla dalam pemerintahan inilah yang dijadikan alasan sejumlah elite PDIP menolak Kalla dijadikan calon pendamping Jokowi. (Baca: Syarat Hasyim Muzadi Pilih Jokowi)

Di sisi lain, Kiswoyo menjelaskan, pasar lebih senang jika Jokowi didampingi oleh tokoh berlatar belakang militer. Tokoh dari militer, menurut dia, akan mampu menyokong Jokowi jika menerbitkan kebijakan yang tak populer. (Baca: KSAD Budiman Mencuat di Daftar Cawapres Jokowi)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi 
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin 
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Anggun Tampil di WMA 2014, Fan Agnez Mo Meradang 
Poros Ketiga Gagal, Demokrat Merapat ke Gerindra

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

26 menit lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

26 menit lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

56 menit lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.


Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

11 jam lalu

Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

13 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Ngabalin: Prabowo-Gibran Tetap Lanjutkan Pembangunan KEK Mandalika

13 jam lalu

Final Race Mandalika Racing Series (MRS), Ahad, 29 Oktober 2023. (DOk. ITDC)
Ngabalin: Prabowo-Gibran Tetap Lanjutkan Pembangunan KEK Mandalika

Tenaga Ahli Utama Deputi IV KSP Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika dilanjutkan Prabowo-Gibran.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

13 jam lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

14 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Mengenali Beragam Jenis Satyalencana

Gibran tidak mendapat Satyalencana, Jokowi batal menyematkan penghargaan, yang digantikan Tito Karnavian.


Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

15 jam lalu

:Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.


Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

16 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.