TEMPO.CO, Surakarta - Produsen mobil Esemka, PT Solo Manufaktur Kreasi, akan meluncurkan varian baru Esemka Rajawali pada pertengahan 2014. Varian baru ini merupakan hasil pembenahan varian sebelumnya, baik pada mesin, interior, maupun eksterior. "Kami segera meluncurkan Esemka Rajawali generasi 2014," kata Kepala Humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi, Sabtu, 19 April 2014.
Esemka Rajawali generasi terbaru ini menyesuaikan dengan permintaan pembeli. Interior mobil, misalnya, sudah disesuaikan dengan kenyamanan orang Asia. "Selama ini masih berkiblat ke Eropa," ujarnya.
Mesin Esemka Rajawali pun diganti dari semula 1.500 cc menjadi 1.600 cc sehingga lebih bertenaga. Karena ada cukup banyak pembenahan, harga mobil ini naik menjadi Rp 180 juta dari semula Rp 170 juta. "Selisih harganya tidak banyak," ujar Sabar.
Penyempurnaan Esemka Rajawali ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan. Sabar menyebutkan Rajawali generasi 2013 hanya terjual 50 unit. Dia optimistis varian baru ini akan lebih banyak diminati. (Baca : Mobil Esemka Dipamerkan di APEC 2013)
Sabar menepis anggapan bahwa peluncuran Esemka Rajawali generasi terbaru sengaja dibarengkan dengan momentum pemilu presiden. Menurut dia, tidak ada kaitan sama sekali antara Esemka dan pemilihan umum presiden. "Kami tidak menjadi bagian dari partai politik tertentu," ucapnya.
Esemka memang tak lepas dari nama Joko Widodo alias Jokowi. Calon presiden dari PDI Perjuangan ini tercatat turut mengangkat nama Esemka saat masih menjabat Wali Kota Surakarta. Sabar mengatakan Jokowi memang merupakan pejabat yang pertama kali mengenalkan Esemka. (Baca : Esemka Mangkrak, Solo Techno Park Buat Mesin Cetak)
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono menilai pemerintah perlu campur tangan agar Esemka bisa diproduksi massal. Sebab, produksi mobil ini memerlukan ribuan perangkat pendukung. "Pemerintah harus turun tangan agar ada kelanjutan produksi mobil Esemka," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Bisnis Lain
Garuda Sudah Terima Izin Terbang di Halim
Pasar Menunggu Kepastian Peta Koalisi
Konsumen Thailand Paling Royal Memberi Tip