TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur R. Soeroso mengatakan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Timur selama triwulan I 2014 melonjak signifikan.
Pada triwulan I 2014, kata Soeroso, pihaknya telah menyalurkan kredit Rp 1,36 triliun untuk exekuting dan Rp 140 miliar untuk program channeling. "Naik cukup besar dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2013 yang hanya Rp 1,1 triliun," ujar Soeroso kepada Tempo, Selasa, 8 April 2014.
Dia mengatakan skema exekuting berarti risiko kredit ditanggung kreditur. Adapun risiko kredit ditanggung debitur disebut skema channeling.
Kenaikan kredit sektor UMKM di Jawa Timur, kata dia, dipicu kemudahan skema kredit yang ditawarkan, adanya jaminan kredit daerah, dan pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya tetap melayani UMKM yang tidak bankable tapi visible. Lewat penetrasi kredit ke semua jenis usaha UMKM, Soeroso yakin penyaluran kredit bisa menggerakkan perputaran ekonomi kelas bawah. "Enggak semua bank mau membiayai UMKM yang tidak bankable. Mulai home industry, kos-kosan, restoran, nelayan, pertanian, dan perdagangan kecil, kami masuk semua," kata Soeroso.
Baca Juga:
Kepala Kantor Bank Indonesia IV Jawa Timur Dwi Pranoto mendorong terbentuknya inklusi keuangan bagi UMKM, baik melalui program penguatan usaha dari sisi UMKM maupun melalui pemberian skim khusus UMKM dari sisi perbankan.
Hingga Februari 2014, kata Dwi, realisasi penyaluran kredit kepada UMKM di Jatim sebesar Rp 90 triliun atau 29,3 persen dari total kredit yang disalurkan Rp 307,54 triliun.
Terbatasnya proporsi kredit UMKM di Jawa Timur, menurut dia, menjadi tantangan perbankan untuk terus melakukan upaya memperluas akses kredit kepada UMKM di Jatim. "Kami dorong pertumbuhan kredit, khususnya sektor produktif,” katanya.
Kredit modal kerja dan investasi di Jawa Timur proporsinya 73,6 persen dari total kredit dengan rasio kredit seret (NPL) 2,09 persen.
DIANANTA P. SUMEDI
Terpopuler
Ponsel di Bawah Rp 5 Juta Bakal Kena Pajak Barang Mewah
Bosowa Kuasai 30 Persen Saham Bukopin
Pemilu dan Jokowi Dorong Indeks Saham
Dipaksa Divestasi, Manajemen Freeport Bungkam
2014, Tahun Kebangkrutan Industri Gula Nasional