TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menyatakan sudah lama tidak mengunjungi Stasiun Tanjung Priok. "Tadi saya pura-pura ingin buang air kecil untuk mengecek toiletnya, ternyata bersih," ujarnya dalam dialog di Stasiun Tanjung Priok, Selasa, 11 Maret 2014.
Ia mengungkapkan sebenarnya perkeretaapian nasional sudah maju. Meskipun sudah maju, kata Mangindaan, pemerintah secara bertahap tetap melakukan pengembangan.
Mangindaan menuturkan kereta sudah harus mampu mengambil alih berbagai kendala di darat. "Selain itu, kereta sudah harus sampai ke pelabuhan dan bandara," ujarnya.
Mengutip informasi Polda Metro Jaya, kata Mangindaan, setiap hari ada sekitar 20 ribu kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta. Artinya, harus ada solusi untuk mengatasi agar puluhan ribu kendaraan itu tidak bersama-sama masuk ke Jakarta pada pagi hari dan meninggalkan Ibu Kota pada sore hari.
Mangindaan pun meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Direktur Jenderal Perkeretaapian untuk memikirkan kemungkinan pembangunan stasiun bertingkat dengan menyediakan lahan parkir kendaraan di atas, bukan di luar stasiun. Ia menuturkan pemerintah dan KAI bisa bekerja sama dengan swasta. Ia mangatakan mendapat ide tersebut setelah mengunjungi Eropa dan Tokyo. "Public service obligation (PSO) sudah saya siapkan. Terima kasih sudah menurunkan tarif kereta Jabodetabek," ujarnya.
MARIA YUNIAR