TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, mengatakan, penanggulangan kemiskinan Indonesia tahun ini akan sangat tergantung dari faktor pangan. Menurut dia, harga dan ketersediaan pangan akan menjadi faktor penentu tingkat kemiskinan Indoneisa tahun ini.
“Intinya dari semua ini adalah harga, ini penting dalam penanggulangan kemiskinan. Salah satu yang juga penting adalah ketersediaan pangan. Intinya pangan,” katanya di gedung Bappenas, Jakarta, Jumat, 21 Februari 2014. Menurut dia, proyeksi tingkat kemiskinan yang dikeluarkan pemerintah berkaitan erat dengan pergerakan harga pangan dan ketersediaan bahan pangan sepanjang tahun ini. (Baca juga : Orang Miskin Jawa Timur Terbanyak di Indonesia)
Armida mengatakan proyeksi tingkat kemiskinan pemerintah yang dirilis beberapa waktu lalu merupakan simulasi pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. “Jadi faktor ketersediaan pangan direfleksikan dengan tingkat inflasi,” katanya.
Terjadinya bencana alam seperti erupsi Gunung Kelud dan Gunung Sinabung, kata dia, diantisipasi dengan dimajukkannya alokasi beras raskin dari akhir tahun menjadi pertengahan tahun. Menurut dia, ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan. “Kan kita majukan raskinnya (beras untuk rakyat miskin),” katanya. (Lihat juga : Jumlah Orang Miskin Jawa Barat Naik)
Sebelumnya, Armida mengatakan alokasi beras raskin untuk November-Desember dimajukan menjadi Maret dan April. Penggandaan pengadaan beras ini merupakan upaya untuk mencegah bertambahnya angka kemiskinan dan membantu pasokan pangan yang terhambat akibat bencana alam.
Berdasarkan proyeksi angka kemiskinan yang dirilis Bappenas, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen dan inflasi 5,5 persen maka tingkat kemiskinan mencapai 10,54 persen-10,77 persen. Proyeksi kedua, jika pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8 persen, maka tingkat kemiskinan mencapai 10,58 persen-10,75 persen. (Berita lain : Jakarta Bebas Kemiskinan, Subsidi BBM Bisa Dicabut )
Berdasarkan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional yang dirilis Bank Indonesia, angka kemiskinan tahun lalu sebesar 11,5 persen turun dibanding tahun sebelumnya 11,7 persen. Namun secara spasial, penurunan kemiskinan tak terjadi merata.
ANANDA TERESIA
Terpopuler :
Jan Koum WhatsApp, dari Miskin Jadi Triliuner (1)
Lamar ke Facebook, Jan Koum WhatsApp Ditolak (3)
Kisah Jan Koum Mendongkrak WhatsApp (4)
Jan Koum WhatsApp, Tukang Sapu Jadi Triliuner (2)