TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan waktu yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepadanya untuk melanjutkan tugas pejabat sebelumnya, Gita Wirjawan, terhitung pendek. Maklum, ia diangkat menjadi menteri hanya delapan bulan sebelum masa kabinet berakhir. "Kalau dibilang singkat, ya singkat," kata Lutfi, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2014. (baca: SBY Tunjuk Lutfi Sebagai Menteri Perdagangan Baru)
Dia mengibaratkan masa jabatannya seperti menit-menit terakhir dalam sebuah pertandingan sepak bola. "Biarpun dalam injury time, kalau kemasukan, ya, itu kemasukan, kebobolan. Kalau membobolkan, ya tetap itu skornya tetap sama," ujar Lutfi. "Artinya apa? Meskipun waktunya singkat, tetapi tetap mesti kami jalankan dengan fokus, dengan kerja keras."
Menurut Lutfi, dia bakal menjalankan tugas seperti yang dipesan Presiden SBY kepadanya. Pertama, melakukan stabilisasi harga dan memerangi inflasi, terutama dengan adanya hambatan transportasi dan distribusi akibat cuaca buruk. Kedua, dia melanjutkan, menggenjot ekspor. "Saya rasa ini bagian dari apa yang kami mesti kerjakan bersama-sama," katanya.(Baca juga : Lutfi Jadi Mendag, Apa Reaksi Wamen Bayu?)
Lutfi tak ingin berkomentar ihwal ada-tidaknya program 100 hari yang bakal diusungnya seusai resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan. "Kita jangan memendekkan lagi waktu yang singkat ini. Saya merasa bahwa lead time atau waktu belajarnya ini singkat," katanya. "Jadi, kami mau yang langsung kepada permasalahan, trouble shooter, accelerator, dan koordinasi antara instansi di dalam dan di luar supaya terjadi stabilisasi harga tersebut."
Hari ini Presiden SBY menunjuk Lutfi menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan. Gita mengundurkan diri dari jabatan menteri akhir Januari lalu lantaran ingin fokus mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat.(Lihat juga : Alasan SBY Pilih Lutfi Ganti Gita Wirjawan)
PRIHANDOKO