TEMPO.CO, Jakarta--Dunia jejaring sosial di Indonesia dihebohkan dengan berita pembelian sejumlah saham Path oleh Bakrie Global Group pekan lalu. Berbagai kabar miring soal investasi itu pun berkembang. Tidak sedikit yang menganggap pembelian saham itu merupakan taktik Aburizal Bakrie untuk menghadapi Pemilu 2014. Yakni, menaikkan elektabilitasnya.
Lalu, apa sesungguhnya alasan Path bekerja sama dengan Bakrie Global Group? Melalui surat elektronik, Kamis, 23 Januari 2014, Dave Morin, pendiri serta CEO Path memberikan jawabannya ke Tempo. (Lihat: Apa yang Mendorong Bakrie Beli Path? dan Bakrie Beli Path, Bagian dari Kampanye?)
Menurut Morin, jumlah pengguna Path di Indonesia sangat tinggi. Bahkan lebih banyak ketimbang di Amerika. Karena itu, penting bagi Path untuk menemukan investor di Indonesia, terutama perusahaan lokal. Tujuannya, agar bisa membantu Path memperluas jaringan di sana Indonesia. "Sehingga Path bisa memberikan kualitas layanan lebih tinggi kepada penggunanya di Asia Tenggara," ujar Morin.
Selain dengan Bakrie Global Group, Morin melanjutkan, Path juga bekerja sama dengan tiga perusahaan telekomunikasi lain. Seperti PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Tbk. "Dengan kerja sama ini, kami berharap Path bisa diakses lebih cepat, dapat diandalkan, dan memberikan kualitas layanan yang tinggi kepada pengguna di Indonesia."
Morin mengatakan, Bakrie hanya membeli sebagian kecil saham Path. Selain Bakrie, saham Path juga dimiliki sejumlah investor dan mitra di Amerika. Misalnya, Index Ventures, Kleiner Perkins, dan Greylock Partners. Namun Morin enggan menyebutkan besaran saham Path yang dibeli Bakrie. "Bakrie Global tidak memiliki Path. Kami tetap perusahaan swasta Amerika yang independen," kata dia.
CORNILA DESYANA
Terkait:
Kata Golkar Soal Bakrie Beli Path di Tahun Politik
Investasi Path, Harga Saham Viva Naik
Bakrie Beli Path Prospek Lebih Bagus dari Facebook
Sumber Dana Bakrie untuk Investasi Path Dipertanyakan