TEMPO.CO, Medan - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara menuntut agar gas dari Sumur Benggala, Kabupaten Langkat, dialokasikan untuk kebutuhan industri. Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba mengatakan pemerintah Sumut dan Langkat mendukung eksplorasi ladang gas Benggala karena yakin gas itu untuk kebutuhan industri Sumut.
"Permintaan pengusaha dan Pemerintah Provinsi Sumut, gas Benggala untuk industri. Karena industri padat karya, mestinya Pertamina memprioritaskan kebutuhan industri setempat untuk menjaga perekonomian daerah," kata Parlindungan kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.
Baca Juga:
Sebelumnya, PT Pertamina EP menyatakan suplai gas dari Sumur Benggala sebanyak 2,6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan dijajaki untuk didistribusikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Untuk membantu permasalahan listrik di Sumatera utara," kata Public Relations Pertamina EP, Agus Amperianto, melalui keterangan resminya, Selasa, 26 November 2013
Agus menjelaskan, saat ini Benggala-01 sudah memasok 2,6 MMSCFD untuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui jalur perjanjian jual beli gas (PJBG) eksisting. Agus menuturkan, kemampuan pasok gas Benggala-01 secara berkelanjutan berkisar antara 4,5 - 5 MMSCFD.
"Sehingga sisanya dari 2,6 MMSCFD itu akan dijajaki untuk didistribusikan ke PLN," ujarnya. Agus menyebut saat ini status PJBG dengan PLN dalam proses diskusi untuk menentukan skema yang tepat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Pengguna Gas, Johan Brien, mengaku kecewa dengan sikap PT Pertamina EP yang akan menjual gasnya kepada PT PLN. " Kami yang berjuang, PT PLN yang menikmati," kata Johan. Menurut Johan, jika gas Benggala dijual ke PT PLN yang tidak ikut berjuang mempercepat izin eksplorasi, maka pemboran Sumur Benggala 02 dan Benggala 03 sebagai pengembangan Sumur Benggala 01 tidak akan didukung pengusaha.
Menurut Johan, saat peresmian sumur dua hari lalu, pihak Pertamina EP dan Kementerian ESDM dan SKK Migas berjanji akan membagi rata gas Benggala kepada industri di Sumut dan PT PLN. "Dibagi dua saja industri masih kekurangan gas, apalagi tidak dibagi sama sekali," katanya. Apindo dan Apigas akan menemui Menteri ESDM terkait persoalan ini. "Seluruh pengusaha pengguna gas kecewa dengan pengingkaran yang dilakukan PT Pertamina EP," kata Johan.
SAHAT SIMATUPANG