TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia, Soenoto, menyatakan butuh kontribusi dari separuh kabinet dalam pemerintahan untuk menumbuhkan industri furnitur. Tahun ini, dia menyebutkan, pertumbuhan industri ini baru mencapai 10 persen.
"Separuh jumlah kabinet harus ikut serta," kata Soenoto saat ditemui di Kementerian Perindustrian, Selasa, 29 Oktober 2013. Hal tersebut, kata dia, untuk menunjang sarana dan prasarana bagi pelaksanaan kinerja industri furnitur.
Soenoto mencontohkan, Kementerian Pekerjaan Umum semestinya berkontribusi dengan membantu pembangunan infrastruktur jalan, Kepolisian RI untuk membantu mengamankan aliran bahan, Bea Cukai memudahkan pengiriman barang ekspor, dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendorong dukungan dari masing-masing daerah. "Mereka perlu dilibatkan," kata dia.
Sejauh ini, kata Soenoto, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan aturan mengenai pelarangan ekspor bahan baku rotan pada tahun 2011. Menurut dia, itu kebijakan yang sudah bagus dan perlu ditindaklanjuti untuk memastikan ketersediaan rotan dalam negeri. "Tidak ada lagi ekspor bahan baku," kata dia.
Pengusaha furnitur menargetkan pertumbuhan industri furnitur di masa depan bisa mencapai 25 persen agar target ekspor sebesar Rp 5,2 triliun bisa tercapai. "Sampai kuartal III ini ekspornya Rp 1,7 triliun," kata dia.
Sementara itu, untuk turut mendukung pertumbuhan industri furnitur, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun membuka Pameran Furniture dan Produk Interior 2013 di Plasa Kementerian Perindustrian. Alex mengharapkan pameran ini dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan produk furnitur dalam negeri secara lebih luas. "Ini bisa jadi pemicu untuk memperkuat pasar dalam negeri," kata dia.
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara
Ada Landasan Helikopter di Rumah Mewah Prabowo
Ini Cerita Prabowo Kenapa Trauma pada Pers