TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Daging Sapi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan kenaikan harga sapi siap potong pada Idul Adha tahun ini mencapai 20 persen di wilayah Jabodetabek. Menurut dia, kenaikan harga ini masih wajar dan harga masih terjangkau bagi masyarakat.
"Berdasarkan pantauan kami, kenaikan harga sudah mencapai 20 persen. Kenaikan pasti terjadi tiap tahun," katanya kepada Tempo di Jakarta, Senin, 7 Oktober 2013.
Menurut dia, kenaikan disebabkan kebanyakan sapi yang dijadikan hewan kurban merupakan sapi jantan. Padahal jumlah stok sapi jantan sangat terbatas. Jadi, kenaikan harga tidak terhindarkan.
Selain itu, kata Sarman, sapi-sapi lokal yang dimiliki para petani Indonesia biasanya dijual jelang hari Idul Adha karena harga pasti akan naik. "Karena sekarang banyak yang menjual, maka harga juga jadi naik. Tapi kenaikan tidak seperti saat Idul Fitri, jadi masih wajar," katanya.
Sarman mengatakan harga sapi bervariasi menurut bobot sapi. Berdasarkan pantauan, harga sapi dengan bobot 350 kilogram mencapai Rp 12 juta. Banyak juga sapi yang dijual dengan harga Rp 15 juta dengan bobot lebih dari 350 kilogram. Menurut dia, yang paling dicari di pasaran adalah sapi dengan kualitas super atau dengan bobot sedang.
Mengenai jumlah permintaan, Sarman memprediksi tahun ini permintaan terhadap sapi siap potong juga akan mengalami kenaikan. Tapi, ia belum bisa memprediksi besaran kenaikan permintaan sapi siap potong untuk tahun ini di wilayah Jabodetabek. Menurut dia, jika terjadi permintaan yang melonjak drastis, pemerintah seharusnya mengantisipasi kebutuhan sapi dengan mendatangkan sapi impor agar daging untuk kebutuhan reguler tetap stabil.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pasca-Panen Kementerian Pertanian, Ahmad Junaedi, menjamin tidak akan ada kenaikan harga sapi siap potong pada Idul Adha tahun ini. Menurut dia, berdasarkan pantauan Kementerian Pertanian, tidak ada gejolak harga hewan kurban. Permintaan hewan kurban, kata dia, diperkirakan meningkat, tapi masih dapat dipenuhi.
"Gejolak harga sapi kurban tidak sama dengan kebutuhan reguler. Pada Idul Adha. ada faktor ibadah, ada sapi yang dijual per kilogram Rp 45 ribu. Supply dan demand yang bernuansa religi itu, kan, beda dengan transaksi ekonomi yang biasa terjadi," katanya.
Kementerian Pertanian memprediksi jumlah hewan kurban tahun ini di wilayah Jabodetabek akan naik 7,5-10 persen. Tahun lalu, total jumlah hewan kurban di wilayah Jabodetabek untuk jenis sapi mencapai 64.279 ekor, naik dibandingkan 2011 yang mencapai 58.036 ekor. Sedangkan untuk kerbau, jumlah hewan kurban tahun lalu mencapai 1.081 ekor.
ANANDA TERESIA
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terpopuler
SBY Makan Malam dengan Peliput APEC
Pesawat Kepala Negara APEC Diparkir di Ngurah Rai
PM Jepang Ajak Ketemu Pengusaha Indonesia
Geotermal Bali Tak Dilirik Delegasi APEC
GE Sasar Pertumbuhan di Negara Berkembang