TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung, mengatakan tahun ini ekspor produk perikanan Indonesia, khususnya bahan baku, akan berkurang. Hal ini karena akan diterapkannya aturan baru soal ekspor produk perikanan.
"Sepertinya akan berkurang," kata Saut saat ditemui di Hotel Sultan, Jumat, 4 Oktober 2013. Selain adanya aturan baru, berkurangnya ekspor disebabkan ketersediaan bahan baku yang terbatas. "Produksinya berkurang karena faktor cuaca," kata dia.
Oleh karena itu, kata Saut, produksi dalam negeri akan lebih ditujukan untuk kebutuhan industri dalam negeri sendiri. "Ini untuk kepentingan industrialisasi perikanan," kata dia. Yang jelas, kata Saut, jangan sampai industri dalam negeri justru kekurangan bahan baku.
Saut menyebutkan, pihaknya akan membuat aturan agar ekspor berupa bahan baku atau bahan mentah dikurangi. Tujuannya, kata dia, agar industri pengolahan perikanan Indonesia dapat berkembang dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi ekspor produk perikanan. "Minimal semimatang," kata dia.
Selain itu, hal yang sedang didorong adalah industri pengalengan. "Seperti tuna dan cakalang," ujar dia. Saut mencatat, sudah ada sekitar 11 industri pengalengan ikan yang ada di Indonesia. "Di antaranya di Bitung dan di Jatim," kata dia.
Terkait aturan ini, Saut mengatakan, akan dibahas bersama dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. "Agar jangan ada kesepakatan atau aturan lain yang dilanggar," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Amerika Shutdown | Pembunuhan Holly Angela | Edsus Lekra | Info Haji
Berita Terpopuler:
Penangkapan Akil, Penguntit KPK Tak Tidur Dua Hari
Ini Obrolan Terakhir Akil Sebelum Ditangkap KPK
Sehari Sebelum Ditangkap, Akil `Curhat` Soal Tempo
Kronologi Lengkap Penangkapan Akil Mochtar
Penangkapan Akil Mochtar Dimuat di Seluruh Dunia