TEMPO.CO, Jakarta - Meski mengaku cinta produk dalam negeri, rupanya belum banyak orang Indonesia yang membeli produk dalam negeri. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengungkapkan, berdasarkan riset Universitas Indonesia, terdapat 91 persen responden yang menyatakan bangga dengan produk Indonesia.
Namun, dalam survei yang sama ditemukan hanya 34 persen responden yang mau membeli produk Indonesia. "Jangan cuma berbangga, tetapi beli produk Indonesia," kata Srie dalam Pembukaan Pameran Produk Dalam Negeri Nasional 2013 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2013.
Srie mengatakan kekuatan konsumen sangat besar untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Cara ini, menurut dia, akan menjadi proteksi alamiah bagi produk dalam negeri dari produk impor. "Kalau kita mau menggunakan produk dalam negeri, dengan sendirinya produk impor akan tersingkir. Tidak perlu lagi regulasi untuk menghambat produk impor," kata Srie.
Srie menjelaskan, Pameran Produk Dalam Negeri Nasional ini bertujuan membuka akses pasar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Dalam pameran yang digelar di Jakarta ini, terdapat 140 pelaku usaha dari seluruh Indonesia. Dalam pameran ini terdapat produk kuliner, tenun tradisional, dan aksesori.
Pameran Produk Dalam Negeri 2013 yang digelar pada 3 Oktober sampai 6 Oktober 2013 di Jakarta ini adalah bagian terakhir dari rangkaian pameran yang telah digelar di empat kota sebelumnya. Srie mengatakan pameran di Pontianak, Palembang, Mataram, dan Cirebon dikunjungi oleh 273 ribu pengunjung dengan transaksi sekitar Rp 1 miliar di setiap kota.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Topik Terhangat
Ketua MK Ditangkap |Amerika Shutdown| Pembunuhan Holly Angela| Edsus Lekra |Info Haji
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Akil Mochtar dan Politikus Golkar
KPK Tangkap Ketua MK Akil Mochtar?
Suami Holly Angela Auditor Utama BPK
Ini Obamacare yang Buat Pemerintah AS Shutdown
Begini Sengketa Pemilu Gunung Mas
Ketua MK Ditangkap, KPK Sita Rp 3 Miliar