TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melakukan sembilan cara untuk normalisasi sungai Ciliwung guna menggulangi banjir di Jakarta. Sebagian sudah dilaksanakan. "Program ini kami namakan solusi rotal untuk normalisasi sungai Ciliwung," ujar Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Pitoyo Subandrio di kantornya, Rabu, 2 Oktober 2013.
Program pertama, kata dia, pemubuatan Sudetan sungai Cilieung di daerah Kalibata dan Kebon Baru. Namun, pembuatan sudetan tersebut urung dilakukan. Sebab, belum ada pembebasan lahan sampai sekrang. "Tujuan pembuatan sudetan yakni untuk membangun rumah susun di bekas kali. Tapi karena solusi kebutuhan rumah susun untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sudah ada maka pembanguna kedua sudetan tidak jadi," katanya.
Kedua, ia melanjutkan, pembangunan tower bagi warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Rencananya tower akan dibangun di dua tempat yang berbeda yakni di Pasar Rumput serta di bekas kantor Walikota Jakrta Timur.
Program ketiga, ujar Pitoyo, yakni adanya penambahan daun pintu di Pintu Air Manggarai dan Karet. "pengerjaannya sedang dilakukan dan mudah-mudahan pertengahan tahun depan selesai," ucapnya. Penambahan daun pintu ini digunakan untuk memperlancar debit air ketika debit air mulai meningkat.
Keempat, ia menambahkan, normalisasi sunagi Ciliwung dari pintu air Manggarai sampai Tanah Abang. Karena daerah ini yang paling penting dalam untuk segera dinormalisasi pasalnya bisa mengalirkan lebih dari 500 meter kubik yang sebelumnya tersumbat.