TEMPO.CO, Detroit -General Motors Co. menunjuk Michael Dunne sebagai direktur baru untuk operasional di Indonesia pada Jumat, 30 Agustus 2013. Penunjukkan ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan di pasar auto paling ramai dunia.
Dunne akan menjalankan tugasnya secara efektif pada Ahad, 1 September, menggantikan Marcos Purty yang akan menempati posisi baru di GM pada awal 2014 nanti. Dunne dan Purty yang telah tinggal di Indonesia selama hampir 3 tahun, akan kerja bersama hingga akhir tahun ini.
Direktur Operasional GM Internasional, Stefan Jacoby, menyatakan, Dunne telah memiliki pengalaman selama dua dekade di pasar otomotif Asia, termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia. "Dia mengerti benar strategi bisnis untuk kawasan ini," kata Jacoby.
Pada awal tahun ini, GM membuka kembali pabrik yang telah direnovasi di Bekasi yang digunakan untuk merakin Chevrolet Spin sebagai kendaraan multiguna. GM menutup pabrik tersebut pada tahun 2005 dan tak kunjung menemukan jenis kendaraan yang tepat untuk negara dengan 240 juta penduduk tersebut. Spin diharapkan dapat mengubah keberuntungan GM di Indonesia.
Penjualan GM Indonesia naik lebih dari dua kali lipat dengan total 6.592 kendaraan. Pasar otomotif Indonesia masih didominasi oleh produsen Jepang, khususnya Toyota Motor Corp. Meski demikian, pasar Indonesia terlalu menggiurkan untuk diabaikan GM.
Dunne merupakan konsultan otomotif untuk GM Hong Kong dengan lembaga konsultannya, Dunne & Co. yang ia bentuk pada tahun 2010. Dunne yang asli Detroit ini, memulai karir di industri otomotif pada 1993 saat dirinya membentuk perusahaan yang diakuisisi oleh Power and Associates pada 2006.
Dunne menyatakan melalui pernyataan tertulisnya bahwa Indonesia memiliki potensi bagi untuk produsen otomotif.
Dunne menulis buku berjudul, "American Wheels, Chinese Roads: The Story of General Motors in China" mengenai operasi GM di pasar otomotif terbesar di dunia, yaitu Cina.
REUTERS | ISMI DAMAYANTI