TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank United Overseas Indonesia (UOB Indonesia) mengincar penyaluran kredit korporasi hingga Rp 40 triliun sampai tahun 2016. Kredit itu rencananya akan disalurkan dalam penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI).
"Investor tertarik masuk ke Indonesia karena potensinya masih sangat besar," ujar Presiden Direktur UOB Indonesia Armand B Arief dalam jumpa pers di Hotel Mulia, Rabu, 21 Agustus 2013.
Armand mengungkapkan saat ini posisi kredit korporasi UOB mencapai Rp 22 triliun. Beberapa sektor penyaluran yaitu tambang, retail, dan infrastruktur.
Executive Director of Group Commercial Banking UOB Ltd Sam Cheong menyatakan, dana masuk melalui bentuk FDI di Indonesia terus tumbuh. Rata-rata pertumbuhan aliran masuk FDI di Indonesia rata-rata yakni 23,1 persen.
"Pertumbuhan ini merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2008 penanaman modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 10 miliar dan tumbuh menjadi US$ 24 miliar di 2012," kata Sam.
Ia menjelaskan, pertumbuhan itu disebabkan pasar Indonesia yang masih menarik investor meski di tengah gejolak pasar saat ini. Beberapa faktornya adalah pasar yang tergolong muda dan pertumbuhan kelas menengah."FDI tidak untuk short-term, selama sustainable dan fundamental Indonesia ke depannya masih positif, investor akan tertarik," ujarnya.
Untuk menarik investor, UOB mengundang sejumlah investor untuk melihat potensi investasi di Indonesia pada Simposium yang diadakan hari ini dan Kamis (21-22 Agustus). Simposium yang dihadiri oleh Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) ini akan diikuti oleh investor-investor dari Singapura, Malaysia, Cina, Hong Kong, dan Brazil.
RIRIN AGUSTIA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan
Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter
Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`