TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terhadap kecelakaan bus Giri Indah di Puncak, Jawa Barat. "Otomatis KNKT akan turun, tapi kaitannya untuk rekomendasi, bukan yuridiksi," kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat, Kementerian Perhubungan, Hotma Simanjuntak, saat dihubungi Tempo, Rabu, 21 Agustus 2013.
Dia menjelaskan, saat ini kepolisian masih melakukan tindakan berupa penanganan terhadap tempat kejadian perkara (TKP) dan evakuasi korban. Ia mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan.
Juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Martinus menyatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di Jalan Puncak-Cianjur, kilometer 88, di Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor. Bus Giri Indah dengan nomor polisi B 7297 BI itu membawa rombongan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (GBI REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Jumlah penumpang 60 orang," kata Martinus. Dari jumlah itu, 18 orang meninggal dunia, 32 orang mengalami luka berat dan 10 orang menjadi korban luka ringan.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima kepolisian, bus tersebut menabrak sebuah mobil pick-up dengan nomor polisi F 8237 FK, yang sedang menurunkan tabung gas Elpiji. Kemudian, Martinus melanjutkan, bus menabrak warung dan masuk sungai dengan kedalaman 5-8 meter.
Bus melaju dari Cianjur menuju Bogor sesaat sebelum mengalami kecelakaan di jalan menurun dan menikung ke kanan itu. "Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler
Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara
Atur prostitusi, Swiss Perbanyak 'Bilik Asmara'
Israel Desak AS dan Eropa Dukung Militer Mesir
Guardian Dipaksa Hancurkan Data Rahasia Snowden
Arab Saudi Siap Gelontorkan Bantuan ke Mesir