TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director PT Bosowa Corporindo, Sadikin Aksa, mengatakan ingin menjadikan Bank Bukopin sebagai bank besar, khususnya di Indonesia Timur. Saat ini posisi Bank Bukopin di Indonesia Timur masih kecil dengan hanya memiliki empat kantor cabang.
Grup Bosowa, menurut Sadikin, akan meminta manajemen Bukopin untuk menambah jumlah kantor cabang di setiap ibu kota provinsi-provinsi di wilayah Indonesia Timur. “Harusnya tahun depan sudah terlaksana,” katanya di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2013.
Modal Bosowa untuk membesarkan Bukopin di Indonesia Timur adalah jaringan kuat yang dibentuk korporasi asal Makassar itu. “Bukopin bisa memanfaatkan jaringan kami.” Tapi rencana menambah jumlah kantor cabang Bank Bukopin di Indonesia Timur ini bergantung pada Rencana Bisnis Bank (RBB). “Rencana ini akan diajukan melalui revisi RBB Bank Indonesia. Mudah-mudahan mampu,” katanya.
Grup Bosowa telah resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin sejak 13 Juni 2013 lalu. Bosowa mengambil alih 4,6 persen pada Koperasi Karyawan Perum Bulog dan 9,4 persen dari Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog. Harga pengalihan saham tersebut disepakati sebesar Rp 1.050 per saham. Dengan demikian, total saham sebanyak 14 persen atau 1,1 miliar saham, yang nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 1,17 triliun.
Dengan memiliki sebagian saham Bukopin, kata Sadikin, Grup Bosowa ingin fokus menggarap sektor koperasi dan usaha kecil menengah yang ada di Indonesia Timur. “Daerah timur ini belum tergarap secara maksimal. Padahal tingkat pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, yang terlihat dari tingginya daya beli masyarakat.”. Dia berharap Bosowa bisa turut menggenjot kinerja Bank Bukopin secara maksimal.
Sadikin menambahkan, tidak menutup kemungkinan ke depannya Grup Bosowa memperbesar kepemilikan saham di Bank Bukopin. “Dalam penawaran umum terbatas saham Bukopin berikutnya, kami akan ikut.”. Meski begitu, dia tidak menargetkan jumlah saham yang akan dibeli. “Kami masih menunggu book value bulan Juni untuk menentukan jumlah modal yang disiapkan.” Tapi dia memastikan Bosowa akan ikut exercise berikutnya.
Meskoi Bosowa berencana memperbesar kepemilikan saham di Bank Bukopin, pihaknya belum berpikir untuk menjadi pemilik saham mayoritas. “Bertahap dulu lah, kami sekarang fokus bersinergi dengan pemegang saham lama untuk mengembangkan bisnis Bank Bukopin,” katanya.
Sadikin juga mengungkapkan kepemilikan saham Bukopin adalah strategi Grup Bosowa untuk mengembangkan bisnis Bank QNB Kesawan di kawasan Indonesia Barat. “Ini saling menguntungkan, lewat Bukopin kami bisa masuk ke wilayah barat. Sedangkan melalui Bosowa, Bank Bukopin bisa lebih kuat di Indonesia Timur.”
Sebelum mengambil alih 14 persen saham Bukopin, Grup Bosowa telah berkecimpung di indusrtri keuangan. Grup ini mengelola bisnis asuransi melalui PT Asuransi Bosowa Periscop, bisnis pembiayaan melalui PT Bosowa Multifinance dan Sadira Finance, bisnis sekuritas melalui PT Royal Trust Capital yang diubah menjadi Bosowa Sekuritas, dan industri perbankan dengan menjadi mitra strategis di PT QNB Bank KesawanTbk.
PRAGA UTAMA