TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan indeks saham regional pagi ini diperkirakan terbatas karena pelaku pasar masih berhati-hati dengan spekulasi dihentikannya stimulus moneter oleh bank sentral Amerika (the Fed).
Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, tekanan jual asing serta maraknya aksi beli investor domestik secara bertahap mulai menutupi jurang yang ditinggalkan indeks setelah terjun dari level 5.200. “Secara teknikal, posisi penutupan indeks yang di atas level support 4.700 telah mengindikasikan sinyal positif.”
Hari ini, indeks harga saham gabungan dibuka positif mengikuti bursa regional Asia. Hingga 11.00 WIB indeks berada di posisi 4.793,28. Aksi beli pelaku pasar diarahkan pada saham-saham berorientasi domestik seperti barang konsumsi, konstruksi, properti dan perbankan.
Namun, untuk mengatakan indeks mulai memasuki tren bullish jawabannya belum tentu. Sentimen yang ada belum sepenuhnya positif, tergantung kepastian the Fed dan kenaikan harga BBM. “Jangan tertipu dengan kenaikan yang sesaat,” kata Reza.
Selain pertemuan the Fed dan finalisasi kenaikan BBM, beberapa data penting yang dinantikan pekan ini ialah data industri dan neraca perdagangan Jepang, neraca perdagangan Italia dan Spanyol, serta indeks sentimen ekonomi Jerman.
Indeks diperkirakan ditutup di kisaran 4.668 hingga 4.790. Sebaiknya investor bersabar dan cermati volume perdagangan sebelum memutuskan untuk masuk ke pasar.
“Beberapa saham yang layak dikoleksi Semen Indonesia, Astra Internasional, Indofood, Telkom Indonesia, Charoen Pokphand, Perusahaan Gas Negara, Gajah Tunggal dan Mitra Adiperkasa,” kata Reza.
PDAT | M. AZHAR