TEMPO.CO, Jakarta -- PT Pertamina (Persero) berencana mengebor dua sumur di Blok-13 Sudan. Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Ignatius Tenny Wibowo mengatakan tim pengeboran sedang melakukan tahap shooting seismik 2D.
"Dari hasil diskusi dengan SKK Migas mereka setuju. Di Sudan (untuk menggali cadangan minyak baru) kami akan fokus di darat karena risikonya juga tidak begitu besar," kata Tenny saat ditemui usai Editor Gathering bersama Pertamina di Hotel Four Season pada Senin, 10 Juni 2013. Sebelumnya, PHE mencoba melakukan eksplorasi di wilayah lepas pantai tapi gagal.
Dalam mengeksplorasi blok-13 ini, Pertamina menjadi salah satu operator, bersama dengan Sudapet, CVPC, dan dua partner dari Afrika, yakni African Energy dan Express Oil. "Ini sistemnya joint operation, dengan porsi Indonesia sebesar 15 persen."
Tenny menjelaskan, nilai investasi untuk satu buah sumur mencapai sebesar US$ 10 juta. Dengan porsi operator sebesar 15 persen, Indonesia harus menginvestasikan sebesar US$ 1,5 juta atau senilai Rp 14,7 miliar untuk masing-masing sumur. "Minimum investment-nya 2 sumur," ujarnya.
Kendati demikian, Tenny enggan menyebutkan besaran potensi cadangan minyak di blok-13 Sudan itu. "Yang jelas lebih kecil dibanding potensi cadangan di offshore sebelumnya," katanya. Untuk dua sumur yang akan dibor tersebut, ia berharap cadangan didominasi minyak bumi.
AYU PRIMA SANDI
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai
Jokowi Gantikan Megawati Terima Tamu
Densus Ciduk Imam Masjid di Makassar