TEMPO.CO, Bangkok - Amak muda dan koran sering seperti kutub utara dan selatan. Banyak anak muda tak membaca koran. Ebela, membalik tren itu. Koran asal India ini meraih 278 ribu pembaca hanya dalam waktu enam pekan. Target pembacanya adalah anak muda berusia 12 sampai 30 tahun.
Angka itu memecahkan rekor kecepatan penjualan koran dalam jumlah banyak. Koran induk Ebela, Anandabazar Patrika, menjual 699 ribu setelah 90 tahun. Koran pesaing Anandabazar, Bartaman menjual 207.848 setelah 28 tahun. Koran lainnya Sangad Pratitin dan Ajkal menjual 139.57 dalam 20 tahun dan 69.125 dalam 31 tahun.
“Padahal koran Ebela ini disiapkan dalam waktu yang singkat, hanya 3,5 bulan,” ujar D.D. Purkayastha, Managing Director & CHief Editor dari ABP, dalam World Congress Newspaper atau Kongres Koran Sedunia di Bangkok, Rabu 5 Juni 2013. ABP adalah salah satu raja media di India. Selain memiliki Ebela, mereka juga punya sejumlah koran dan televisi.
Sebelum meluncurkan koran, tim Ebela melakukan riset hanya 3.5 bulan. Saat itu mereka menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah menjawab pertanyaan, apakah anak muda mau membeli koran bila di internet bisa membaca gratis. Apakah anak muda juga mau melirik koran yang selama ini dianggap membosankan.
Rupanya, semua itu bisa terjawab. Ebela diluncurkan dengan gaya anak muda dan bisa merebut hati mereka. Purkayastha menuturkan, mereka menggelar acar flash mob yang diikuti oleh 1.500 orang. Mereka juga menawarkank paket berlangganan yang murah.
Tim Ebela terdiri dari 70 orang. Mereka rata-rata masih berusia sekitar 26 tahun. Mereka aktif berkampanye di sosial media seperti Facebook dan Twitter. “Hasilnya, 56 persen pembaca Ebela berbeda dengan koran induknya, Anandabazar Patrika. Kami berhasil memperluas pasar baru,” ujar Purkayastha.
Koran anak muda ini juga mulai dilirik para pengiklan. Sejumlah pemilik merek besar seperti, Lenovo dan Chevrolet, telah menjadi klien mereka. Mereka menawarkan paket beriklan yang kompetitif. Yakni, cukup membayar tambahan biaya 18 persen, pengiklan bisa memasang iklan di dua koran, Ebela dan Anandabazar Patrika.
Ulba Jelluma, Manajer Pemasaran Print Power, sebuah perusahaan pemasaran media cetak di Jerman, memuji cara Ebela. “Media cetak masih cukup kuat di pasar. Iklan di media cetak punya kekuatan tersendiri,” katanya.
Dia menunjukkan iklan di media cetak saat ini sangat inovatif dan bisa mengajak pembaca berinteraksi secara langsung, sesuatu yang tak dilakukan televisi dan internet. Misalnya, iklan terbaru minuman soda Fanta di sebuah koran, bisa disobek dan rasa Fanta bisa dicicipi dari sobekan kertas itu. Cara lain, kampanye coklat Belgia, pada perangko. Saat dijilat rasanya dan dicium baunya.
Burhan Sholihin (Bangkok)